TNews, SULUT – Victor Mailangkay dijagokan sejumlah kalangan untuk maju di Pilgub Sulut 2024. Ia dinilai bakal menjadi figure ‘kuda hitam’ dalam pilgub Sulut.
Terkait rumor kalau Ia akan maju, Victor Mailangkay menyatakan siap ikut serta dalam Pilgub Sulut. “Tentu jika warga dan partai menginginkan, ya demikian,” kata dia Kamis (14/3/2024).
Dikatakan Victor, calon gubernur dari partai Nasdem akan segera disurvei.
Pelaksana survei adalah dari DPP. “DPP akan mensurvei calon gubernur dari partai Nasdem, setelah itu survei akan diumumkan,” katanya.
Ungkap dia, partai NasDem sementara melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol di Sulut.
Menurut dia, Nasdem perlu tambahan kursi untuk dapat mengusung calon Gubernur. “Kita sementara komunikasikan,” katanya.
Sebagai informasi, Victor bakal bersaing dengan dua figur ‘kuat’ Sulut apabila resmi maju sebagai Cagub. Mereka adalah Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Elly Lasut.
Diketahui, Victor Mailangkay bukanlah orang baru di kancah politik Sulut. Karier politiknya sudah dimulai sejak tahun 1980-an.
Selain itu, Victor Mailangkay sudah menjadi seorang anggota DPRD sejak tahun 1992.
Berkat pengalaman yang matang dan luar biasa inilah, sosok Victor Mailangkay mendapatkan julukan ‘Kuda Hitam’ di Pilgub 2024 nanti.
Victor Mailangkay boleh dibilang unggul dalam karir politik, jika dibandingkan dengan Steven Kandouw, Elly Lasut dan CEP.
Pasalnya, Victor Mailangkay mengaku telah sembilan kali ikut pemilu. Hasilnya, tujuh kali lolos ke parlemen. Dua kali gagal.
Ia pernah beberapa periode sebagai anggota DPRD Kota Manado. Juga beberapa periode di DPRD Sulawesi Utara dari dapil Kota Manado.
Victor Mailangkay sempat maju sebagai calon anggota DPR RI. Namun gagal. “Jadi saya bisa banyak cerita bagaimana enaknya menang maupun tak enaknya kalau gagal sebagai anggota dewan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya di DPRD Sulut, Manado, Senin (10/10/2022) lalu.
Pengalaman sembilan kali ikut pemilu menjadikan Victor Mailangkay banyak paham tentang strategi meraih simpati masyarakat.
Namun ia menegaskan bahwa pengalaman pemilu sebelumnya tak bisa sepenuhnya di-copypaste sebagai strategi setiap pemilu. “Karena strategi di pemilu sangat dinamis. Banyak hal baru. Tentu yang tak biasa diabaikan adalah soal penyelenggaraan ilahi.” (**)
Peliput : Shera Umboh