Beranda blog Halaman 3595

Pemkab Bolsel Optimis Raih Opini WTP Keempat

0
Bolsel Hi Herson Mayulu bersama Wabup Iskandar Kamaru dan Plh Sekda Marzanzius Arvan Ohy

TOTABUANEWS, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan optimis raih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang keempat kalinya secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).

Penyampaian Opini yang akan digelar pekan depan, berdasarkan undangan dari pihak BPK-RI terkait penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2017.

Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu S IP, beberapa waktu lalu, sudah menyatakan rasa optimisnya bahwa daerah yang dipimpinnya akan meraih WTP yang keempat kalinya.

“Jajaran Aparatur Sipil Negara di lingkup Pemkab Bolsel sering diingatkan, agar lebih baik dalam melakukan pengelolaan keuangan, dan terkait penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2017, Pemkab Bolsel menargetkan kembali meraih opini WTP untuk yang keempat kalinya, tentunya dalam mencapai target ini sangat butuh dukungan, kerja keras dan sinergitas yang tinggi, serta tim yang solid demi mempertahankan opini WTP, ini bukan hal yang mudah, apalagi penerapan pola audit tidak hanya dilakukan oleh pihak BPK-RI, tapi juga oleh pihak akuntan publik” tegas Bupati dua periode itu.

Sementara itu Inspektur Daerah Bolsel Peki Bangki mengungkapkan bahwa Pemkab Bolsel sudah menerima undangan terkait penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2017 lalu.

“Berdasarkan undangan yang telah kami terima, penyerahan akan digelar di Kantor BPK-RI perwakilan Provinsi Sulawesi Utara di Manado, dan kami optimis dapat meraih opini WTP untuk yang keempat kalinya, sebelumnya juga kita sudah meraih tiga kali WTP, ini juga menandakan bahwa sistem tata kelola keuangan di daerah ini semakin baik dari tahun ke tahun, ini harus dipertahankan”tutup Peki.

 

Peliput: Aspriadi Paputungan

Panwaslu Nilai Satgas OTT Dibentuk Kandidat Ilegal

0
MUSLY MOKOGINTA

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Panwaslu Kotamobagu menegaskan tidak ada satuan tugas (Satgas) operasi tangkap tangan (OTT) selain  oleh sentra penegakan hukum terpadu (Gakumdu), yang terdiri dari pihak Panwaslu, Kepolisian /TNI , Kejari.

Menurut, ketua Panwaslu DR Musly Mokoginta SH.MH, Satgas OTT yang dibentuk oleh kandidat guna melakukan operasi politik uang jelang Pilwako Kotamobagu, itu tidak dibenarkan. “ Saya mendapat Informasi jika kedua Paslon yang maju di Pilwako Kotamobagu, membentuk Satgas anti money politik. Dan mereka dijanjikan hadiah puluhan juta rupiah oleh kandidat masing masing, jika berhasil menemukan atau OTT praktek money politik di lapangan. Untuk itu, kami menilai Satgas OTT bentukan kandidat tersebut illegal,”tegas Musly, Senin (28/5).

Ditegaskan, dalam mencegah dan mengawasi adanya praktek money politik. Pihak Panwaslu, Polres Bolmong/Kodim 1303 Bolmong dan Kejari Kotamobagu telah menurunkan semua personil dilapangan. Hal ini dilakukan agar pesta demokrasi di Kotamobagu akan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan bersama. “ Jangan sampai ketika melakukan operasi, Satgas OTT bentukan kandidat akan berhadapat dengan Gakumdu. Jika kami dapati, jangankan Satgas tersebut? Kandidatpun akan kami proses jika kedapatan memberikan hadiah kepada Satgas OTT dengan uang puluhan juta rupiah. Karena Gakumdu menilai pemberian hadiah tersebut juga masuk kategori money politik,”ujar Musly.

Ditambahkan, jika  menemukan adanya indikasi praktek money politik. Baiknya, warga segera melaporkan ke pihak Panwaslu, Polres Bolmong/Kodim 1303 Bolmong dan Kejari. Agar nanti dapat segera ditindak lanjuti oleh Sentra Gakumdu. “Jika ada praktek money politik. Segera laporkan ke pihak berwenang dengan membawa bukti bukti laporan yang ada. Guna ditindak lanjuti,” tandasnya.

 

Tim Totabuanews

Bertahan, Minyak Kelapa Tradisional Kotamobagu Masih Primadona

0
Rifai Korompot membuat minyak kelapa tradisional

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Minyak kelapa tradisional rupanya masih menjadi idaman produk kotamobagu. Salah satu pembuat minyak tersebut adalah Rifai Korompot (30), Warga Kelurahan Mongkonai Kecamatan Kotamobagu barat ini mengaku sudah Dua tahun mengolah Minyak kelapa secara tradisional.

Meski usahanya itu masih terbilang kecil, namun produk tradisionalnya itu sudah mempu menembus pasaran Sulawesi Utara (Sulut).
“Biasanya dalam sehari itu bisa mengolah sebanyak 50 buah kelapa, kemudian diolah yang bisa menjadi 10 botol minyak kelapa tradisional. Pembelinyapun ada dari kotamobagu ada juga dari manado, itu bisa sampai dua atau tiga yergen yang dibeli,” ujar Ipai sapaan Akrabnya, Rabu (30/05/2018).
Mantan Vokalis  Band lokal Kotamobagu ini menceritakan proses pembuatan minyak tersebut, mulai dari pengupasan kelapa hingga pemarutan itu memerlukan waktu Empat jam hingga 12 jam sampai jadi minyak kelapa tradisional.
“Awalnya kelapa dikupas, kemudian diparut, diperas, selanjutnya didiamkan selama kurang lebih 12 Jam. Sehingga santan kelapa yang sudah menjadi ampas, itu yang diambil kemudia dimasak menjadi minyak kelapa tradisional,” ceritanya.
Namun, Ia mengeluhkan soal tempat dan alat yang menurutnya masih kurang baik untuk pengembangan usahanya tersebut.
“Yang masih menjadi kendala adalah mesin prass, sehingga sangat sulit untuk pengembangan minyak ini,” keluhnya.
Dirinya juga mengaku pernah memasukan proposal atas permintaan Dinas Teknis dalam hal ini Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Kotamobagu dalam rangkan pemberian bantuan untuk mengembangkan usahanya.
“Sekitar Dua Tahun lalu itu ada dari Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan datang ke tampat usaha saya. Melihat langsung proses pembuatan minyak ini. Namun, ketika ditanya soal proposal yang sudah dimasukan, alasannya tidak jelas,” ujar Ipai.
Selain itu, Dia juga pernah mengikuti pelatihan menyangkut pengemasan produksi minyak.  Namun demikian. karena keterbatasan peralatan, pengemasan masih lebih banyak dilakukan secara manual.
“Pernah ikut pelatihan, soal pengemasan saja. karena tidak punya alatnya, ya kemasan seperti yang dulu, manual. Terutama untuk kemasan galendo, agar lebih menarik dan tahan lama,” tambah Ipai.
Dirinya berharap pemerintah dapat memperhatikan bantuan berupa alat-alat untuk pengembangan usaha minyak tradisionalnya.
“Tentu bantuan dari pemerintah sangat kami harapkan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil kami. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para lelaku UKM,” tutup Bapak Satu Anak ini.
Neno Karlina

Pemuda Mongkonai Sulap Sudut Lapangan Jadi Caffe

0
Cafe Pemuda Mongkonai Induk

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Caffe Pemuda yang terletak di Kelurahan Mongkonai Kecamatan Kotamobagu Barat memang unik. Dengan Fasilitas yang sederhana dan lesehan yang dibuat dari bambu, caffe ini mampu menyedot hampi ratusan Pengunjung setiap harinya untuk menikmati atau sekedar melepas penat dengan menu yang tradisional yang tak kalah dengan caffe-caffe lainnya di Kotamobagu.

Menariknya, Usaha yang dikelolah langsung oleh sekelompok anak-anak muda ini bertujuan untuk pemberdayaan dan pemanfaatan infrastruktur kelurahan dimana untuk menekan angka pengangguran kususnya pemuda yang ada di mongkonai.
“Kami buat untuk pemberdayaan pemuda di mongkonai. Jadi, banyak teman-teman pemuda yang masih menganggur dan tidak tersentuh maka kami buat usaha ini sebagai wadah tapi atau sumber pencarian teman-teman pemuda,” beber Ketua Pemuda Kelurahan Mongkonai, Farid Potabuga, Minggu (20/05/2018).
Dia mengatakan, semenjak dibuatnya usaha ini, aktifitas malam yang mengarah ke negatif oleh para pemuda dan remaja perlahan berkurang bahkan sudah tidak ada lagi.
“Jadi biasanya  minum-minum alkohol, maka dengan adanya usaha ini aktifitas malam yang berbau negatif semakin berkurang. Mereka sudah lebih sering nongkrong, sambil berdiskusi malam dengan secangkir kopi serta menu lainnya,” kata Farid
Hasil dari usaha ini, lanjutnya, akan dimasuk di khas pemudah sebagai tabungan untuk program-program kegiatan pemberdayaan lainnya.
“Jadi hasil ini juga akan kami bagikan untuk Mesjid, khas Kelurahan, Gaji para karyawan dan sisinya untuk tabungan khas pemuda untuk kegiatan positif lainnya,” tukasnya
Terobosan yang tidak biasanya oleh para pemuda ini mendapat dukungan dari banyak kalangan baik pemerintah maupun Anggota Legislatif (Aleg).
“Apa yang dilakukan pemuda ini sangan positif, mereka mampu melihat peluang dengan menciptakan lapangan pekerjaan juga pemberdayaan pemuda yang ada di kelurahan ini,” kata Lurah Mongkonai Induk Samsuri Potabuga
Bahkan, Kelurahan yang menjadi pintu gerbang masuk Kota Kotamobagu ini direncanakan, bakal menjadi sentra kukiner di kotamobagu.
“Bisnis usaha kuliner ini juga menjadi salah satu dukungan program pemerintah kelurahan dimana kelurahan ini bakan dijadikan sentra kuliner kotamobagu. Itu sudah saya usulkan ke Pemerintah kota tinggal menunggu persetujuan,” pungkasnya.
Neno Karlina

Mie Tali “BH” Jadi Produksi Unggulan Poyowa Besar

0
Mie Tali 'BH' ala Fatni Bingkal

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Mie ojo atau mie “Tali Beha” sebutan masyarakat kotamobagu rupanya menjadi produk usaha unggulan Fatni Bingkal (33) warga Desa Poyowa Besar Kecamatan Kotamobagu Selatan.

Pengusaha mie ojo murni jaya, ini mengatakan, sebutan mie tali beha dikarenakan bentuk mie yang lebar. Fatni biasanya membuat mie jenis tali beha ini jika ada pesanan dari pelanggan saja.
“Per hari pesanan 5 hingga 10 kg. Yang memesan rumah makan  dan warung kopi. Harganya 10 ribu rupiah per kg,” ujarnya.
Selain mie tali beha kata Fatni, dia juga menjual berbagai jenis olahan mie seperti mie alus, mie gaco dan mie sedang.
“Setiap hari kami menerima pesanan 100 kg mie alus, 5 kg mie gaco dan 25 kg mie sedang,” sebutnya.
Lanjut Fatni, jika pada hari-hari biasa ia melayani permintaan 100 hingga 150 kg perhari, pada bulan ramadan ini dan menjelang lebaran, permintaan mie meningkat hingga 200 kg perhari.
Ungkap Fatni, mie olahannya biasanya hanya bertahan semala 3 hari saja dan jika disimpan dalam kulkas  bisa sampai 1 minggu, itu dikarenakan ia tidak menggunakan pengawet makanan.
Dia juga mengatakan, keuntungan dari hasil penjualan mie 6 hingga 9 juta rupiah per bulan.
“Usaha ini sudah digeluti sejak 8 tahun lalu. Dari modal awal 500 ribu rupiah hingga sekarang omset mencapai 50 juta rupaiah per bulan. Setiap tahun pelanggan bertambah,” ujar Fatni lagi.
Meski demikian kata dia, dirinya masih mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.
“Saya berharap ada bantuan gilingan mie dan mesin campur, karena masih menggunakan alat tradisional,” harap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperdagkop-UKM), Herman J Arai mengatakan, usaha mie perlu dikembangkan serta dijaga higienisnya.
Ia menyarankan pengelolah usaha ini segera mengusulkan proposal lewat Dinas Sosial Kotamobagu untuk bantuan peralatan.
“Coba usulkan proposal, muda-mudahan pemerintah dapat membantu,”  kata Aray.
Neno Karlina

 

Atap Rumbia Masih Laris di Kotamobagu

0
Atap Rumbia yang dibuat Neni Pasambuna
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Atap Tradisional atau atap rumbia di Kotamobagu masih terbilang laris. Meski banyak bangunan sudah menggunakan Genteng dan seng, namun tidak membuat produk yang berbahan baku gratis ini terseingkirkan.
Buktinya, di kotamobagu masih banyak menggunakannya baik di gubuk kecil di kebun, maupun lesehan pada Caffe -caffe di Kotamobagu.
Neni Pasambuna (65) adalah salah satu pengrajin atap rumbia asal Kelurahan Mongondow kecamatan Kotamobagu Selatan yang sudah 10 lamanya mengenyam atap tradisional ini.
Dalam sehari Nene Tirsa sanggu membuat 15 hingga 20 lembar atap rumbia yang kemudian disusun pada halaman depan rumahnya. Kemudian Ia kembali mencari bahan baku atap rumbia yang mudah ditemukan di sekitar lahan perkebunannya.
“Bahan dasarnya gratis sehingga tidak butuh modal yang besar untuk membuat atap rumbia ini. Apalagi bahan bakunya mudah ditemukan di sekitar kebun kemudian dibawa ke rumah untuk dijadikan atap tradisional,” tutur Neni
Setiap lembarnya, Neni menghagainya 8 Ribu rupiah. Semakin kering semakin kuat dan anti bocor. Makanya,  sebagian besar pembeli memilih atap yang sudah kering.
“Banyak pembeli dari kotamobagu, biasanya digunakan untuk gubuk kecil di kebun, tapi lebih banyak lagi digunakan di lesehan-lesehan caffe yang ada di kotamobagu,” ujarnya
Wanita yang sudah 10 tahun mengenyam atap tradisional ini mengaku cukup laris dengan usaha atapnya itu. Kualitas dan kerapian atap tersebut membuat Neni mempuanyai banyak Langganan.
“Alhamdulillah langganannya sudah ada, meski tidak begitu banyak, namun syukurlah mampu memberikan hasil yang baik, mudah-mudahan kedepan bisa berkembang,” tukasnya.
Neno Karlina

Pemerintahan Yasti-Yanni Terus Genjot Pembangunan Daerah

0

TOTABUANEWS, BOLMONG – Pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) saat ini terus dilakukan pemerintahan Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati (Wabup) Yanny Ronny Tuuk. Tak terkecuali di wilayah dataran Dumoga.

Dimana, pada saat melakukan safari Ramadan bersama di Desa Bonawang, dilanjutkan dengan Safari Ramadan Sholat Isya, Tarawih dan Witir Bersama dengan Pemerintah dan masyarakat Desa Toruakat Kecamatan Dumoga, Selasa (29/5/2018), Bupati Yasti menyampaikan bahwa tahun 2018 ini akan dibangun jembatan penghubung antara Desa Pusian dan Desa Toruakat menuju Desa Kanaan dan Desa Serasi Kecamatan Dumoga.

“Pembangunan infrastruktur jembatan ini anggarannya sebesar 7 (tujuh) Milyar Rupiah dan di awal bulan Juni 2018 akan diumumkan pemenang tendernya,” ujarnya.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa tahun ini juga akan dibangun Puskesmas Rawat Inap di Desa Pusian yang anggarannya bersumber dari APBD Tahun anggaran 2018 sebesar Rp12 miliar.

“Nantinya Puskesmas Rawat Jalan yang ada saat ini di Desa Pusian statusnya akan naik menjadi Puskesmas Rawat Inap” katanya.

Terkait dengan Pembangunan Infrastruktur di Bidang Pendidikan, Bupati Bolmong menuturkan bahwa tahun 2018 ini terdapat Paket Pekerjaan Rehab Berat beberapa SD dan SMP di Kabupaten Bolaang Mongondow termasuk beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Dumoga.

“Saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk Paket Pekerjaan Rehab sekolah-sekolah jangan sampai ada yang pekerjaannya di cicil, dalam arti pekerjaannya tidak menyeluruh hanya sedikit demi sedikit,” tegasnya.

Dalam bidang Pertanian, di tahun ini terdapat bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) khusus untuk kelompok-kelompok Tani di Kecamatan Dumoga termasuk bantuan Benih Jagung Bisi 2 dan Bisi 18 serta Benih Padi, sehingga Bupati meminta kepada Kepala Dinas Pertanian Kab. Bolmong agar dalam penyaluran bantuan Alsintan serta Benih Jagung dan Padi harus tepat sasaran.

“Selain tepat sasaran, bantuan ini juga harus memprioritaskan para petani lokal,” tutupnya.

Peliput: Ebby Makalalag

Anggaran Rp4 Miliar, Bantuan Seragam Sekolah Segera Disalurkan

0
Yasti Mokoagow

TOTABUANEWS, BOLMONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) akan segera menyalurkan bantuan seragam sekolah kepada siswa dan siswi baru. Untuk anggaran bantuan seragam SD dan SMP tersebut dibanderol Rp4 miliar.

Hal tersebut merupakan salah satu janji kampanye dan program visi dan misi pemerintahan Bupati Bolmong Dra Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati (Wabub) Yanni Ronny Tuuk waktu lalu. Dan mulai saat ini perlahan-lahan dilaksanakan.

Menurut mantan Anggota Komisi V DPR RI ini, ini merupakan janji mereka dalam kampanye waktu lalu. Salah satunya pemberian seragam gratis bagi anak sekolah. Dan tahun ini mulai dianggarkan, tapi nanti pada Juli 2018 mendatang.

“Tapi lebih diprioritaskan terlebih dulu untuk siswa/siswi SD dan SMP yang akan memasuki kelas 1 SD dan kelas 1 SMP. Karena anggaran pendidikan tahun 2018 ini sudah melebihi dari ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang (UU) tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu sudah sebesar 23 persen dari APBD kabupaten Bolmong TA 2018,” tuturnya.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renty Mokoginta, membenarkan hal tersebut. Katanya, untuk bantuan seragam bagi anak sekolah dibanderol Rp 4 Miliar. Itu sudah satu paket.

“Jadi dananya sekira Rp 4 Miliar. Dan itu sudah satu paket, jadi ada pakaian sekolah lengkap, tambah Sepatu, Tas, koas kaki. Pokoknya sudah lengkap pakaian sekolah,” ujar Renty, Rabu (30/5/2018).

Jadi lanjutnya, untuk data penerima bantuan seragam untuk saat ini belum ada. Tapi pihaknya sudah menyurat ke pihak sekolah, bagi sekolah yang sudah memiliki nama siswa baru, harap segera memasukan ke dinas, lengkap dengan ukuran pakaian dan nomor Sepatu dari calon siswa baru.

“Jadi sekolah ajukan data yang valid ke dinas. Ya by name by address. Agar kami akan memberikan bantuan ke sekolah tersebut dengan data yang dikirimkan pihak sekolah,” tukasnya.

Peliput: Ebby Makalalag

Deb Collektor SMS Finance Dipolisikan

0
TOTABUANEWS, HUKRIM – 
Diduga melakukan penarikan kendaraan secara paksa, deb collektor dari perusahaan SMS Finance dipolisikan di Polres Bolmong.
Informasi didapat, kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 15 Bulan Mei kemarin. Saat itu kendaraan roda empat merk Daihatsu Xenia dengan nomor polisi DB 1745 ME, yang dikendarai oleh korban yakni Ruslan Moha, berada dari arah Kota Manado menuju Kotamobagu.
Ketika melintas di jalan Desa Lobong, Kecamatan Passi Bolmong, mobil tersebut langsung dihadang mobil lainnya yang tiba-tiba berhenti tepat didepan kendaraan korban. Kemudian turun empat orang yang mengaku adalah deb colector dari SMS Finance.
Saat itu korban kebingungan karena diminta turun dari mobilnya. Ketika korban turun, tanpa basa-basi dan tanpa menunjukkan bukti surat penarikan, para deb colektor ini langsung membawa kendaraan milik korban yang katanya telah menunggak. Korban pun ditinggalkan para deb colektor sendirian, sementara itu didalam mobil terdapat beberapa barang berharga serta uang jutaan rupiah milik korban yang ikut dibawa para deb kolektor itu menuju arah Kota Manado.
Merasa tidak terima, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bolmong, dengan harapan apa yang menimpanya dapat diproses secara hukum.
Kasat Reskrim Polres Bolmong, AKP Ronny Hendry Maridjan mengatakan akan segera memproses laporan tersebut. “Itu bukan tindakan yang benar, apalagi melakukan perampasan. Sama saja seperti mereka mencuri. Pasti kita proses,” kata Maridjan.
Menurut Maridjan, tidak dibenarkan deb colector melakukan penarikan secara sepihak apalagi melakukan perampasan dijalan. “Penarikan kendaraan ada aturannya dan ada juru sitanya, bukan deb colector. Ada tahap-tahapnya, jika seperti ini maka tanggung resikonya,” jelasnya.
Gery Liangga

Intensitas Curah Hujan Tinggi, BPBD Bolsel Imbau Warga Waspada Bencana

0
Bencana Banjir Yang Terjadi di Desa Mataindo Tahun Lalu.

TOTABUANEWS, BOLSEL – Instensitas curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Rabu (30/05/2018) hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bolsel Imbau warga waspada bencana banjir dan tanah longsor.

Hal ini disampaikan langsung Kepala Pelaksana BPBD Bolsel Maxi Limbat SP ketika dihubungi Totabuanews.
“Warga diimbau agar waspada akan bahaya bencana banjir dan tanah longsor, terutama warga yang bermukim di bantaran sungai, tepi pantai dan area titik rawan longsor, selain itu untuk pengguna lalu lintas juga diminta waspada, selain banjir dan longsor, pohon tumbang juga harus kita waspadai,” jelas Maxi.
Lanjut disampaikannya kepada seluruh warga, jika terjadi gejala atau bencana, langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat, relawan, dan pihak BPBD Bolsel.
“Kami berdoa semoga Bolsel dijauhkan dari bencana, namun ketika terjadi bencana, warga diminta untuk mengutamakan keselamatan, dan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat, relawan BPBD atau Media Center BPBD,” tutup Maxi.
Peliput: Aspriadi Paputungan.

BERITA TERBARU