Banjir Pernah Melanda Tanah Suci, Begini Ceritanya

0
445

TNews, JAKARTA – Banjir ternyata sempat melanda Kakbah, di Masjidil Haram, Mekah. Kakbah adalah bangunan suci bagi umat Islam yang menjadi tempat wajah dihadapkan saat sholat atau kiblat.

Saat banjir melanda, pemerintah setempat segera memperbaiki sistem drainase di sekitar Kakbah. Perbaikan lain juga dilakukan supaya kegiatan beribadah mereka yang beragama Islam tidak terganggu.Banjir dan hujan deras seluruhnya berada dalam kuasa Allah SWT. Jika hujan deras dianggap musibah, maka tak ada makhluk di bumi yang aman dari ujian Allah SWT termasuk Kakbah. Namun Allah SWT memastikan manusia dan lingkungan sekitarnya mampu mengatasi ujian dengan baik, seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun ayat 11.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Arab-latin: Mā asāba mim musībatin illā bi`iżnillāh, wa may yu`mim billāhi yahdi qalbah, wallāhu bikulli syai`in ‘alīm

Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Berikut beberapa cerita banjir yang sempat melanda Kakbah,

  1. Di masa Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari Sound Vision, banjir pertama yang tercatat melanda Kakbah saat Nabi Muhammad SAW belum menerima wahyu dari Allah SWT. Dinding Kakbah diceritakan pecah karena banjir sehingga harus dibangun ulang.

Keempat suku Quraisy berbagi tanggung jawab memperbaiki dan meletakkan kembali Hajar Al-Aswad di tempatnya. Namun karena keterbatasan dana, seluruh pondasi Kakbah tidak bisa diperbaiki seperti yang dibangun pada masa Nabi Ibrahim AS. Hal inilah yang menyebabkan bentuk Kakbah mirip kubus yang dilihat sekarang.

  1. Di masa Sultan Murad Khan

Sebelum masa Sultan Murad, Kakbah sempat mengalami banjir pada masa Khalifah Umar Bin Khattab. Dinding bangunan suci tersebut dikisahkan rusak parah, karena hanya tersusun atas batu yang dilekatkan dengan batu atau lumpur.

Selama pemerintahan Sultan Murad terjadi hujan deras dan banjir, yang menutup hampir setengah dinding Kakbah. Akibatnya dinding timur dan barat runtuh, sehingga Kakbah perlu banyak perbaikan.

Tentunya perbaikan jangan sampai mengubah spot penting, yaitu letak Hajar Aswad di dinding Kakbah. Proses perbaikan Kakbah hingga selesai diawasi langsung Sultan Murad Khan.

  1. Tahun 1941

Di masa yang lebih modern, banjir tetap saja menyerang Kakbah yang terletak di Mekah. Penyebabnya diduga lokasi kota yang terletak seperti di tengah cekungan. Selain itu, batu dan tanah kota yang padat mengakibatkan air sulit terserap sehingga tertahan di permukaan.

Kejadian banjir ini diingat dunia akibat sebuah foto yang jarang beredar. Dikutip dari Saudi Gazette, foto memperlihatkan seorang anak laki-laki yang masih melakukan tawaf dengan berenang mengelilingi Kakbah.

Anak tersebut ternyata Sheikh Al-Awadi asal Bahrain yang saat itu berusia 12 tahun. Banjir tersebut diceritakan sangat parah hingga melumpuhkan seluruh kota. Sheikh telah meninggal pada 2015 lalu pada usia 86 tahun.

Area sekitar Kakbah atau Baitullah sebetulnya sempat kembali digenangi air pada 2009 dan 2012. Namun banjir akibat hujan deras ini tidak sampai merusak Kakbah yang telah dibangun sejak zaman Nabi Adam AS.

Dengan perbaikan yang terus dilakukan maka Kakbah bisa terus menerima kedatangan muslim pada musim haji atau umroh.

 

Sumber : Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.