5 Resiko Kesehatan Jarang Konsumsi Sayur dan Buah

0
449

TNews, KESEHATAN –  Tak sekedar slogan dan anjuran, makan buah dan sayuran harus dilakukan tiap hari. Jika tidak, 5 efek buruk kesehatan ini akan kamu alami cepat atau lambat.

Dalam kecukupan gizi seimbang, selain karbohidrat, protein dan lemak, orang dianjurkan konsumsi buah dan sayuran. Jumlahnya 4 porsi buah segar dan 5 porsi sayuran. Dikonsumsi bersama sumber nutrisi lain dalam menu harian.

Hal ini karena buah dan sayuran memberi asupan serat, air, mineral dan vitamin penting yang diperlukan tubuh. Jika sedikit konsumsi buah dan sayuran atau tidak sama sekali pastinya akan memberi dampak buruk pada kesehatan. Kulit kusam, darah tinggi hingga penyakit jantung.

Dilansir dari livestrong (26/8) dan berbagai sumber, ini 5 dampak negatif pada kesehatan jika kurang konsumsi buah dan sayuran segar.

  1. Berat badan naik

Mungkin kamu pernah beberapa kali mencoba berdiet untuk turunkan berat badan tetapi tak pernah berhasil. Bisa jadi hal tersebut karena kamu kurang konsumsi sayuran dan buah segar. Selain memberi asupan vitamin dan mineral, buah dan sayur segar bisa bantu turunkan berat badan.

Karena buah dan sayuran mengandung sejumlah serat yang akan memberi rasa kenyang lebih lama. Akibatnya keinginan kamu makan banyak atu ngemil jadi berkurang. Buah juga mengandung banyak air sehingga menghidrasi tubuh dengan baik.

Jika kamu kurang konsumsi buah dan sayuran harian seperti dianjurkan dalam gizi seimbang, tentu saja berat badan sulit turun. Tambah porsi buah dan sayuran agar tubuh lebih sehat, berat badan turun karena rata-rata kalorinya kecil.

  1. Pencernaan tidak lancar

Seperti diketahui kondisi bakteri dalam usus berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Dalam hal ini serat berperan penting dalam mempengaruhi jumlah serta jenis bakteri dalam usus.

Serat alami terdapat banyak pada buah dan sayuran segar yang berperan dalam pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Jadi jika kurang asupan serat dari buah dan sayuran bisa berakibat imunitas tubuh terganggu.

Berdasarkan studi ‘American Gut: an Open Platform for Microbiome Research’ tahun 201 disebutkan orang yang mengasup kurang dari 10 jenis makanan dari tanaman per minggi akan mengalami gangguan usus. Dibandingkan mereka yang mengasup 30 jenis lebih.

  1. Berisiko tinggi Diabetes tipe 2

Makin hari makib banyak orang menderita diabetes tipe 2 yang sebagian besar dipicu oleh pola makan kurang sehat. Pada studi yang diterbitkan bulan Juli 2020 diketahui mereka yang mengasup banyak vitamin C memiliki risiko lebih kecil terhadap diabetes tipe 2.

Vitamin C alami banyak dan berlimpah pada buah segar dan sayuran. Dengan mengasup banyak buat dan sayuran kaya vitamib C risiko diabetes tipe 2 akan turun. Kandungan seratnya juga membuat gula darah lebih stabil.

Dengan banyak konsumsi makanan yang kaya vitamin C akan membuat perut lebih kenyang sehingga keinginan ngemil makanan manis berkurang. Asupan gula berlebihan bisa memicu penyakit diabetes.

  1. Jantung kurang sehat

Hingga saat ini penyakit jantung masih menduduki peringkat tertinggi sebagai penyakit mematikan di dunia. Banyak faktor risiko penyakit jantung. Seperti usia dan faktor genetik. Tetapi mengatur pola makan bisa jadi solusinya.

Riset menunjukkan pola makan yang tinggi kandungan tanaman seperti buah dan sayuran berhubungan dengan turunnya risiko penyakit jantung. Riset yang dirilis bulan Desember 2018 ini dipublikasikan di International Journal Molecular Sciences.

Buah dan sayuran mengandung nutrisi yang disebut phytochemicals yang bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Karenanya konsumsi buah dan sayuran yang cukup bisa mencegah penyakit kardiovaskular. Sementara asupan makanan kaya sodium/garam, makanan olahan dan makanan manis justru berakibat buruk pada perdangan dalam tubuh.

 5. Kulit jadi kusam

Merawat kulit bisa dengan kosmetik tetapi yang terpenting adalah merawat dari dalam melalui asupan makanan. Cara yang paling mudah makan banyak buah dan sayuran segar.

Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Desember 2018 di Nutrients, 47% peningkatan risiko gangguan kulit dermatitis seboroik, kulit merah dan bersisik terjadi pada wanita dengan pola makan barat. Umumnya mereka kurang konsumsi buah dan sayuran.

Vitamin C merupakan antioksidan terpenting dalam pembentukan kolagen ada kulit. Asupan vitamin C bisa melindungi kulit dari sinar ultra violet. Sementara vitamin A dan air sangat berperan dalam menjaga kulit tetap kencang, mulus dan glowing. Asupan kedua vitamin itu dapat diperoleh dari buah dan sayuran.

 

Sumber : Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.