Kasus Gangguan Ginjal Tertinggi Ada di DKI Jakarta

0
47
Ilustrasi Gangguan Ginjal Misterius. Foto (kompas.com)

TNews, SEHAT – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus gangguan ginjal misterius di Indonesia bertambah jadi 152 pasien. Dari angka tersebut, DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut.

Kasus gangguan ginjal misterius ini mulai ditemukan sejak awal tahun 2022. Lonjakan tertinggi terjadi pada September lalu dengan catatan 76 kasus.

Hingga Jumat (14/10), kasus gagal ginjal akut ini telah dilaporkan di sebanyak 16 provinsi di Indonesia.

DKI Jakarta menyumbang jumlah kasus tertinggi dengan 49 kasus. Diikuti dengan Jawa Barat sebanyak 24 kasus dan 18 kasus di DI Aceh.

Berikut rincian jumlah kasus per provinsi versi IDAI.

  1. DKI Jakarta: 49 kasus
  2. Jawa Barat: 24 kasus
  3. Jawa Tengah: 1
  4. DI Yogyakarta: 11 kasus
  5. Banten: 2 kasus
  6. Bali: 15 kasus
  7. Kalimantan Timur: 1 kasus
  8. Kalimantan Selatan: 1 kasus
  9. Sulawesi Selatan: 1 kasus
  10. Aceh: 18 kasus
  11. Sumatera Barat: 21 kasus
  12. Jambi: 3 kasus
  13. Kepulauan Riau: 2 kasus
  14. Papua Barat: 1 kasus
  15. Papua: 1 kasus
  16. NTT: 1 kasus

Sebagian besar pasien umumnya berusia balita. Sebanyak 75 kasus dialami oleh anak usia 1-5 tahun, 36 pasien usia 0-1 tahun, 24 pasien berusia 5-10 tahun, dan 18 pasien usia di atas 10 tahun.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan gangguan ginjal misterius tersebut.

Sebelumnya, dokter sempat mencurigai adanya hubungan antara gangguan ginjal misterius dengan Covid-19. Namun, hasil penelusuran menemukan tak semua pasien memiliki antibodi Covid-19.

“Antibodi Covid-19 ditemukan 38 persen positif, lalu 31,6 persen negatif, dan 29 persen enggak diperiksakan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso, dalam konferensi pers daring, Jumat (14/10).

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengatakan bahwa beberapa pasien mengalami kesembuhan. Mayoritas pasien pulih total tanpa terapi jangka panjang.

Menurut Eka, biasanya total waktu yang diperlukan untuk pulih usai mengalami gangguan ginjal akut sekitar 1-3 bulan.

“Meski sudah ada perbaikan fungsi ginjal, harus tetap dipantau, urinenya ada protein enggak, ada hipertensi enggak. Anak-anak ini tidak diperbolehkan hipertensi. Kalau ada, harus dikasih obat terus, lalu edukasi untuk tidak konsumsi garam berlebihan, dan tidak boleh obesitas,” imbuh Eka.

Gangguan ginjal misterius merupakan kondisi saat fungsi ginjal menurun drastis. Menurunnya produksi urine atau berkurangnya frekuensi buang air kecil anak jadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai.

 

Sumber : cnnindonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.