Waspada! Berkeringat Saat Makan Bisa Jadi Gejala Penyakit

0
1359

TNews, KULINER – Kamu sering berkeringat saat makan? Ternyata ini merupakan sinyal yang dikirimkan oleh tubuh. Simak penjelasannya berikut ini.

Saat makan, tanpa disadari beberapa orang akan mengeluarkan banyak keringat. Hal ini paling sering terjadi ketika sedang menyantap makanan pedas atau panas.

Sensasi seperti mulut terbakar yang membuat badan terasa panas akan muncul. Tidak lama kemudian, seseorang akan merasakan keringat mulai turun di dahi.

Ternyata berkeringat saat makan bukan hanya disebabkan makanan yang dikonsumsi. Berkeringat saat makan bahkan bisa menjadi sinyal yang diberikan oleh tubuh atau bahkan gejala suatu penyakit.

Ada 5 alasan di balik berkeringat saat makan. Berikut informasinya seperti dikutip dari Livestrong (13/2):

  1. Makanan Pemicu Keringat

“Saya jarang mendengar pasien mengatakan bahwa ketika mereka makan mereka berkeringat di seluruh tubuh. Ketika saya mendengar mereka berkeringat, pasien telah mengetahui bahwa saat mereka makan makanan tertentu, mereka berkeringat,” kata ahli gizi David Pariser.

Menurut Hyperhidrosis Society, beberapa makanan memang bersifat memicu produksi keringat saat dikonsumsi. Makanan-makanan itu antara lain kopi, coklat, makanan pedas atau asam, makanan panas, alkohol dan hidangan manis.

Jika tidak ingin berkeringat, usahakan menghindari konsumsi makanan tersebut. Biasanya jika kamu memiliki kondisi medis yang harus diperhatikan, dokter juga akan melarang konsumsi beberapa jenis makanan.

  1. Sindrom Frey

Sindrom Frey atau Frey Syndrome merupakan suatu kondisi langka yang akan terjadi pada seseorang setelah menjalani operasi di sekitar kelenjar parotid. Kelenjar parotid merupakan kelenjar ludah yang berada di bawah telinga. Misalnya operasi pengangkatan tumor, kanker kulit atau operasi plastik.

Kondisi ini dialami pasien yang baru saja menjalani operasi kelenjar parotid, meskipun jarang namun tetap mungkin terjadi. Sindrom frey biasanya hanya terjadi di salah satu sisi wajah saja.

“Ini hanya keringat yang menetes. Meskipun bukan kondisi medis yang serius, hal itu bisa diatasi dengan cara suntik botox,” kata Dr. Pariser.

  1. Kerusakan Neuropati

Kerusakan neuropati bisa disebabkan penyakit diabetes. Orang yang memiliki neuropati otonom diabetes mungkin akan berkeringat di dahi, sekitar wajah, kepala dan leher setelah mengunyah makanan.

Dalam hal ini, saraf akan merangsang keringat ketika mereka seharusnya tidak berfungsi seperti itu. Hal ini akan terjadi ketika pasien diabetes mengunyah bahan makan tertentu, terutama keju.

“Apa yang saya katakan kepada pasien adalah bahwa tidak ada masalah dengan kelenjar keringat mereka, itu adalah saklar yang mengendalikan mereka,” kata Dr. Pariser.

  1. Indikasi Herpes Zoster

Berkeringat saat makan salah satunya bisa disebabkan oleh reaktivasi virus. Virus yang mungkin reaktif yaitu varicella-zoster yang biasanya menyebabkan cacar air.

Kamu mungkin akan berkeringat di kedua sisi wajah, leher dan dada. Kondisi ini juga dikenal dengan hiperhidrosis sekunder oleh Hyperhidrosis Society.

Perawatan untuk mengatasi virus ini bisa dilakukan secara medis. Biasanya dokter akan memberikan obat antivirus yang harus dikonsumsi untuk melawan virus varicella-zoster.

  1. Gejala Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan gangguan otak progresif. Ciri-ciri yang ditimbulkan biasanya gemetar, sulit berjalan hingga mempengaruhi keseimbangan.

Gangguan otak ini juga berkaitan dengan produksi keringat pada tubuh. Biasanya berkeringat saat makan yang dialami oleh penderita parkinson ini merupakan efek samping pengobatan medis yang dilakukan.

Hal ini hanya bisa ditangani dengan perawat medis khusus secara intensif. Efek berkeringat saat makan yang dialami oleh penderita parkinson hanya bisa dikendalikan oleh ahli yang memahami kondisi pasiennya.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.