TNews, KOTA GORONTALO – Stok minyak goreng (migor) saat ini masih menjadi langkah dan susah dicari. Selain langkah, harganya pun melonjak naik.
Kelangkaan migor ini bahkan sudah menjadi polemic di tengah-tengah masyarakat Kota Gorontalo. Bagaimana tidak, jika masyarakat ingin mendapatkan migor, masyarakat diminta harus menunjukkan kartu vaksin.
Hal ini tentu mendapat perhatian khusus dari legislator kota Gorontalo Muksin Brekat. Kepada Tim Redaksi Totabuan News, Brekat menegaskan sebaiknya terkait soal pembelian Minyak Goreng jangan dikaitkan dengan persoalan vaksin, karena ini akan mempersulit rakyat.
Pembelian minyak goreng harus menunjukan Kartu Vaksin, yang tidak diatur oleh perundangan undagan, Karena itu hanya dapat mempersulit dan merugikan masyarakat
“Jangan ada persyaratan yang dapat menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan pembelian minyak goreng,” ucap Muksin Via seluler Senin 20 Januari 2022
Menurut Muksin Brekat, Minyak Goreng merupakan Kebutuhan Pokok masyarakat, jika pembelianya saja diharuskan mempunyai kartu Vaksin ini merupakan Pembunuhan Secara Halus
“Bilamana mana beras yang langka, dan diharuskan menujukan kartu Vaksin, untuk mendapatkan beras atau minyak goreng sebagai kebutuhan tersebut, ini merupakan salah satu pembunuhan secara tidak langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Untuk itu kata Muksin, Dekot Gorontalo Akan turun langsung melakukan Pengawasan terhadap penyebab kelangkaan penjualan minyak Goreng yang kerap Langkah didaerah ini, olehnya diharapkan kepada distributor maupun pelaku usaha yang hendak menjual minyak goreng jangan membebankan masyarakat dengan kartu Vaksinasi demi untuk mendapatakan kebutuhan minyak tersebut.
“Kita DPRD akan Melakukan Pengawasan ,bilamana ada penjual minyak goreng mewajibkan pembelian dengan menujukan kartu Vaksin, kita akan merekomendasikan kepada pemerintah kota, untuk mencabut izin usaha dari oknum pelaku bila ditemukan,” pungkasnya. (Jefriyanto/TNews)
