TNews, KULINER – Berkunjung ke Makassar rasanya tak lengkap tanpa mencicipi salah satu kuliner khasnya, Coto. Khususnya bagi pendatang yang singgah di Kota terbesar kawasan timur Indonesia itu, Coto Nusantara merupakan di antara yang menjadi favorit.
Seperti namanya, Coto Nusantara beralamat di Jalan Nusantara, persis di depan Terminal Petikemas Makassar (TPM). Ketika masuk, foto-foto figur terkenal yang pernah menyambangi rumah makan coto itu hampir memenuhi seperempat dinding kanan dan kiri ruangan.
Tokoh masyarakat, pejabat publik, politikus, sampai dengan selebritas tampak bersanding dengan pemilik rumah makan itu sambil tersenyum puas selepas makan Coto.
Sebut saja ulama kondang Quraish Shihab, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan musisi Ahmad Dhani merupakan segelintir nama-nama besar yang pernah makan di Coto Nusantara.
Coto yang disajikan di Nusantara cukup padat. Potongan daging sapi dan jeroan dalam ukuran cukup besar memenuhi mangkuk kecil dan disajikan dengan kuah rempah khas Coto.
Agar semakin kenyang, di setiap meja disediakan lontong. Sambal dan jeruk nipis juga disiapkan untuk menambah cita rasa pedas dan asam dari kuah coto yang panas.
Rasa Coto akan semakin kaya saat ditaburi bawang goreng yang disajikan pada piring kecil untuk setiap mangkuk Coto. Selain menambah aroma, bawang goreng yang renyah bisa menambah sensasi mengunyah daging sapi dan jeroan yang empuk.
Setiap mangkuk Coto Makassar Nusantara dibanderol seharga mulai dari Rp35.000 sampai dengan Rp65.000. Pelanggan bisa memilih kombinasi isi daging dalam semangkuk Coto.
Saat sedang ramai, dalam hal ini berarti hampir setiap hari, pemilik Coto Makassar Nusantara bisa menghabiskan sekitar 200 kilogram (kg) daging iga sapi. Itupun belum termasuk daging jeroannya.
Akan tetapi, itu tidak berarti bos Coto Nusantara tidak pernah menelan pil pahit pandemi Covid-19. Setidaknya sampai dengan awal 2021 ketika penanganan pandemi mengalami peningkatan sejalan dengan dimulainya vaksinasi.
Pada 2020, pemilik Coto Makassar Nusantara yang juga selalu menjaga kasir depan rumah makan itu mengaku, pelanggan yang datang sepi hingga pendapatan omzet turun. Padahal, rumah makan Coto itu sudah turun temurun selama empat generasi. Tempat usaha Coto Nusantara juga sempat berpindah dari dalam pelabuhan ke luar pelabuhan beberapa tahun yang lalu.
Regenerasi bisnis Coto Makassar Nusantara juga terus berlanjut. Kini, usaha kuliner khas daerah itu sudah mulai dijalankan oleh generasi selanjutnya yakni anak dari pemilik saat ini.
Sumber: bisnis.com