22 Tahun Tak Dicuci, Pekan Ini Monas Dimandikan

0
157
Monumen Nasional, Jakarta Pusat
Monumen Nasional, Jakarta Pusat

Simbol Kota Jakarta itu dicuci oleh perusahaan pembersih asal Jerman.

Monumen Nasional, Jakarta Pusat
Monumen Nasional, Jakarta Pusat

Monumen Nasional di Jakarta Pusat pekan ini akan dibersihkan. Dibangun tahun 1961, monumen itu dicuci oleh perusahaan pembersih asal Jerman, Kaercher, dengan dibantu oleh tim dari Indonesia.

Kepala Tim Pembersihan Kaercher, Roland Staehler, mengatakan pengerjaan pembersihan tugu Monas ini dilakukan oleh 25 orang tenaga ahli dari tim Jerman.

“Hari ini baru pemasangan instalasi untuk mebersihkan monas. Pengerjaan dilakukan oleh 25 orang,” ujar Roland, Senin, 5 Mei 2014.

Menurut Roland, pembersihan akan dimulai pada Selasa, 6 Mei 2014, besok. Saat ini, Tim Kaercher masih mempersiapkan alat-alat pembersihan tugu Monas tersebut.

Pembersihan ini merupakan yang pertama kalinya sejak 1992. Pembersihkan ini akan dilakukan hingga 18 Mei mendatang.

Kepala Unit Pelaksana Monas Rini Haryani, mengatakan, hari ini baru dilakukan pembersihan di cawan Monas sekaligus peresmian pembersihan. Peresmian akan dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman.

Dia memastikan kawasan Monas tidak akan tutup selama pembersihan berlangsung. Warga masih bisa berkunjung ke museum maupun ruang kemerdekaan. Hanya saja pelataran Monas tidak bisa dimasuki oleh orang umum. “Buka tetap dari jam 10 pagi hingga jam 3 sore.”

Rencana pembersihan Monas sempat menuai kontroversi karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih perusahaan asing ketimbang lokal. Bahkan
Asosiasi Pengusaha Klining Servis Indonesia (Apklindo) dan Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI) menilai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tidak nasionalis.

Sudah Profesional

Salah satu pertimbangan memilih perusahaan asal Jerman itu adalah profesionalitas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuat syarat bagi pihak yang berminat untuk membersihkan Monas. Syarat tersebut yakni tidak meminta bayaran (diberikan dalam bentuk corporate social responsibility), dan profesional.

Khusus untuk ukuran profesional, Ahok, sapaan Basuki, mengatakan perusahaan asal Jerman, Kaercher telah dapat membuktikannya karena pernah membersihkan sejumlah bangunan terkenal di berbagai belahan dunia.

Kaercher merupakan perusahaan pembersih yang telah membersihkan lebih dari 80 monumen terkenal di dunia, seperti Basilika Santo Petrus di Vatikan (1998), Gunung Rushmore di Amerika Serikat (2005), dan London Eye di Inggris (2013).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.