Cak Imin Nilai Yudian Wahyudi Gagal Jadi Ketua BPIP

0
71
Muhaimin Iskandar (foto google)

TNews, NASIONAL – Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Majelis Pembina Nasional Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam (PB PMII), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan agar Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi diganti. Menurut dia, banyak penolakan terhadap Yudian, sehingga kerja BPIP tidak efektif.

“Terus terang Ketua BPIP sekarang sahabat saya, Pak Yudian begitu setelah dilantik sudah salah ngomong, sehingga banyak penolakan di kanan dan kiri. Oleh karena itu, kalau tidak efektif ya diganti saja, supaya lebih efektif,” kata Cak Imin dalam peringatan puncak Hari Lahir PMII ke-62 di Museum Nasional, Jakarta, Senin (18/4).

Cak Imin berpendapat, penggantian Yudian ini merupakan usulan biasa. Dia menilai, tugas BPIP yang bertanggung jawab menyatukan bangsa belum berjalan optimal.

Menurutnya, ketegangan antaranak bangsa masih terjadi. Ia pun berharap, BPIP bisa bekerja lebih efektif efektif sebagai jembatan dialog antara kekuatan anak bangsa di masa mendatang.

“Ini terbukti api dalam sekam masih terjadi. Yang merasa Islam tapi bodoh soal Islam, yang paling merasa nasionalis tapi menyatakan nasionalismenya dengan menyakiti saudaranya, ini terjadi. Harusnya BPIP hadir sebagai penjembatan dialog yang terbuka,” ujarnya.

Cak Imin tidak ingin masyarakat Indonesia hidup seperti api dalam sekam. Ia mengatakan, saat ini kemungkinan Indonesia masih aman, tapi belum tentu 15 tahun lagi situasi akan sama.

Karena itu, Cak Imin mengatakan, dialog nasional antaranak bangsa merupakan hal mutlak. Dia menuturkan, peran ini juga bisa dilakukan anak-anak muda Indonesia yang tergabung dalam PMII.

Ia meyakini dialog nasional sebagai langkah keterbukaan menuju negara Pancasila yang terhayati dan terwujud dalam kehidupan berbangsa.

“Kalau Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) bisa di tambah anak muda seperti di PMII saya yakin dialog terbuka antar kekuatan bangsa akan terjadi. Dan tidak terus (hidup) api dalam sekam. Hari ini aman, besok aman, 15 tahun lagi belum tentu aman persatuan bangsa kita,” kata dia.

Diwawancara terpisah, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan, pernyataan Cak Imin menjadi masukan bagi BPIP. Benny menuturkan, BPIP akan meresponsnya dengan berbagai kerja-kerja dan kegiatan.

“Kalau Cak Imin itu biasalah. Itu otokritik. BPIP akan merespons dengan kinerja dan kegiatan,” kata Benny.

Benny mengakui upaya rekonsiliasi anak-anak bangsa di tengah arus digitalisasi dan demokrasi saat ini tak mudah. Ia menegaskan upaya rekonsiliasi terus dilakukan BPIP.

“Tapi kita jembatani rekonsiliasi akan kita lakukan. Tapi memang itu tidak gampang, harus kita akui,” ucapnya. (Konni)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.