Delapan Tahun Menunggu Sambil Jualan Sayur, Nenek Ini Batal Naik Haji

0
137

TNews, NASIONAL – Belum berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia membuat pemerintah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Salah satu calon jemaah haji yang harus terkena imbas dari keputusan pemerintah ini adalah Sukena (80), seorang warga Kampung Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon.

Nenek yang berprofesi sebagai penjual sayur di Pasar Harjamukti tersebut hanya bisa pasrah, menerima informasi terkait pembatalan keberangkatan dirinya ke tanah suci bersama ribuan calon jemaah haji lainnya.

“Saya dengar-dengar ada virus dan di Arab masih tutup saya tidak kaget karena dari sebelum ada keputusan sepertinya calon jemaah lain sudah bertanya-tanya jadi berangkat tidak ini,” kata Sukena dilansir dari liputan6.com.

Memahami Kondisi

Sebelumnya ia diberi tahu oleh anaknya yang mendapat informasi terkait penundaan keberangkatan ini dari Petugas Haji Kementerian Agama Kota Cirebon.

Ia pun memahami kondisi saat ini dan tidak akan mengambil uang pelunasan yang sudah dibayarkan.

Berencana Berangkat Haji bersama 3 Anggota Keluarga

Sukena menjelaskan, jika tidak ada pandemi seperti sekarang ini, ia berencana untuk berangkat haji bersama ketiga anggota keluarganya, yaitu anak pertama, anak ketiga dan sang menantu.

Walaupun tahun ini tak jadi berangkat, ia akan tetap bersabar menunggu giliran keberangkatan hingga tahun depan.

“Tidak masalah tidak berangkat, kan bukan saya sendiri yang tidak jadi berangkat. Mudah-mudahan tahun depan berangkat,” ujarnya.

Menyisihkan Uang dari Hasil Berjualan Sayur

Ia menceritakan bahwa biaya keberangkatan haji awalnya ia kumpulkan dari hasil berjualan sayur di pasar. Namun karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan setelah kecelakaan, akhirnya Sukena tidak lagi berjualan sayur dan dilanjutkan oleh anak-anaknya.

“Alhamdulillah bisa daftar pesan kursi tapi pelunasannya sama anak saya karena waktu itu saya kena musibah kecelakaan sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk melarang jualan sayur lagi,” paparnya.

2.703 Jemaah Haji Gagal Berangkat

Menurut Jajang Badruzaman, Kasi Penyelenggara Haji Kemenag Kota Cirebon, di tahun ini terdapat total 2.703 calon jemaah haji dari wilayah Cirebon yang gagal berangkat. Jumlah ini terdiri dari 328 orang asal Kota Cirebon dan 2.375 berasal dari Kabupaten Cirebon.

Menurutnya saat ini Kemenag tengah gencar melakukan berbagai sosialisasi terkait pembatalan keberangkatan calon jemaah ibadah haji tahun 2020 ini.

Jajang menambahkan jika keputusan pembatalan keberangkatan haji tersebut sudah diprediksi oleh kantor Kemenag di daerah. Menurutnya, beberapa bulan terakhir pihaknya sering dihubungi oleh calon jemaah menanyakan kepastian keberangkatan haji tahun ini.

“Jujur saja banyak yang kontak ke saya, dan sudah saya kasih pengertian saja memang ke arah sana ada. Tapi waktu itu belum resmi dan sekarang resmi,” ujarnya.

 

Sumber: Merdeka.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.