Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur Gelar Bimktek Bagi Peternak Babi

0
145
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur mengadakan kegiatan penguatan kapasitan bagi calon penangkar bibit babi di Aula Setda Flores Timur, Rabu 22 Februari 2023.

TNews, FLORES TIMUR – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur mengadakan kegiatan penguatan kapasitan bagi calon penangkar bibit babi di Aula Setda Flores Timur, Rabu 22 Februari 2023.

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya peternak Babi. Kegiatan dihadiri puluhan peternak Babi Se kabupaten Flotes Timur.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, Sebas Sina Kleden, mengatakan, pentingnya melihat bibit babi yang berkualitas. Menurutnya, hasil kawin antar dua ras sedarah atau Inbreeding akan mengurangi kualitas keturunan ternak.

“Dalam Inbreeding itu, anak ternak tidak boleh kawin dengan induknya. Selama ini mungkin kita selalu lakukan, tapi perkawinan sedarah atau inbreeding ini harus dihindari,” imbaunya kepada peserta pelatihan.

Sebas Sina Kleden, mengaku virus demam babi mulai terdeteksi beberapa hari setelah bantuan ternak babi dari Pemerintah Pusat masuk Flores Timur akhir tahun 2022 lalu.

Dari 50 ekor bantuan yang disebutnya sudah melalui tes PCR, tujuh ekor diantaranya mati mendakak. Pihaknya mengirim dua sampel darah ke Laboratorium Penguji Veteriner Bali dan hasilnya positif.

Untuk mengatasi penyebaran virus secara massal, pihaknya akan membentuk tim pemantau yang tersebar di lima pintu masuk Flores Timur baik di perbatasan daratan maupun pelabuban laut.

“Kita akan pantau di wilayah Boru, pelabuhan-pelabuhan laut, di Adabang, Pulau Solor, dan Adonara,” katanya.

Dokter hewan drh Simon Hani msc,  menerangkan, metode pengembangbiakan Inbreeding bisa membuat pertumbuhan ternak kerdil bahkan mati. Ia berharap pelaku usaha memperhatikan bibit ternak unggulan di luar hubungan sedarah.

Selanjutnya, manajemen kandang atau tempat tinggal ternak selalu diperhatikan karena sangat mempengaruhi produksi ternak tersebut. Salah satunya konstruksi bangunan dan tempat makan atau minum bagi induk bunting dan partus.

“Perhatikan atap, lantai, instalasi limbah, tempat makan dan jenis kandang sesuai kegunaan,” ucapnya.

Simon berharap agar peternak terus menerapkan biosecurity untuk melindungi ternak dari serangan penyakit, termasuk antisipasi virus ASF yang hingga kini belum ditemukan obat. Tutupnya.

Reporter : Bram muda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.