Gerakan Lawan Diabetes ‘Bersama Dia Menggema di Seluruh Indonesia’

0
171
Pemeriksaan gula darah secara reguler merupakan kunci melawan Diabetes.(Foto : WWCOMM)

TNews, NASIONAl – Diabetes adalah penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi masalah kesehatan serius dan mampu menggerus harapan hidup. Sebenarnya ada banyak cara mengontrol diabetes, sehingga penyandang diabetes dapat hidup lebih baik dan berkualitas. Memperingati Hari Diabetes Sedunia setiap tanggal 14 November, Diabetasol yang merupakan pemimpin pasar dalam kategori pangan nutrisi untuk diabetes, mengajak masyarakat Indonesia untuk secara bersama-sama melawan diabetes dengan cara pengaturan pola makan, konsultasi dengan tenaga medis, olahraga, serta minum obat yang diperlukan. Adapun berbagai kegiatan ini dilakukan Diabetasol di sepanjang November 2019, melalui platform online dan on-ground di berbagai daerah di Indonesia.

Indonesia Diabetic Federation (IDF) pada tahun 2017, mencatat Indonesia masih berada di urutan ke-6 di dunia yang memiliki sekitar 10,3 juta penyandang diabetes di rentang usia 20 – 79 tahun. Terkait dengan prevalensi diabetes di Indonesia, data Riskesdas Litbangkes tahun 2018 dan Konsensus PERKENI 2015, menyebutkan di Indonesia, sebanyak 75% dari total penyandang diabetes belum menyadari dirinya menyandang diabetes. Adapun 25% penyandang diabetes yang sudah menyadari dirinya menyandang diabetes, hanya 17% yang menjalani terapi diabetes, sedangkan 8% tidak menjalankannya. Inilah yang bisa menyebabkan banyaknya penyandang diabetes yang terkena komplikasi.

(ki-ka) Chef Chandra Yudasswara, Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM, Kiki Maria Sembiring – Group Business Unit Head of Special Needs Nutrition Kalbe Nutritionals, Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K), dan pemandu acara Nissa Muluk. (Foto : WWCOMM)

Data Riset Kesehatan Dasar Dasar (Riskesdas) di Indonesia menunjukkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penyandang diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Ditemui saat media briefing “Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia” di KalCare Lotte Shopping Avenue, Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM menyatakan bahwa masyarakat harus terus disadarkan akan horornya diabetes. “Diabetes adalah silent killer dan ibu dari segala penyakit atau induk dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi, jantung koroner dan disfungsi ereksi. Diabetes disebut silent killer karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes,” ungkap Eliana.

“Masyarakat harus sadar beberapa gejala diabetes karena terkadang tidak disadari. Beberapa gejala diabetes yang sering muncul antara lain rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, sering merasa ngantuk, sering merasa lapar dan lemas,” papar Eliana lebih jauh.

Diagnosis dan tindakan cepat menjadi titik awal untuk hidup sehat dengan diabetes. Semakin lama diabetesnya terdiagnosis dan diobati, akibatnya akan lebih buruk bagi penyandang diabetes. Teknologi dasar seperti pemeriksaan gula darah umumnya telah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan di negeri ini. Jika sudah terdeteksi, maka langsung diskusikan pola perawatan yang tepat dengan dokter, sehingga semakin kecil kerusakan akibat risiko diabetes.

Chef Chandra Yudasswara memperagakan demo memasak menu khusus bagi para penyandang diabetes. (Foto : WWCOMM)

“Mengontrol diabetes adalah komitmen harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Karena dengan melakukan pengontrolan dan penanganan diabetes yang tepat dapat menghindari komplikasi akibat diabetes,” lanjut Eliana.

Adapun menurut Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik di RSCM, MRCCC dan Jakarta Heart Centre membenarkan bahwa bagi penyandang diabetes, bijak dalam memilih nutrisi diabetes yang tepat adalah langkah awal dan penting untuk mengontrol gula darah agar tetap stabil. “Pola makan untuk penyandang diabetes bukan berarti berbeda dengan orang pada umumnya. Tapi sebenarnya berupa panduan pola makan dengan berbagai makanan bergizi dalam takaran porsi yang tepat dan mengikuti waktu makan yang rutin. Dibandingkan pola makan ketat yang mengurangi porsi makan, diet untuk penyandang diabetes adalah tetap melakukan pola makan dengan gizi seimbang yang mengandung karbohidrat baik yang memiliki indeks glikemik rendah, tinggi serat, vitamin, dan mineral,” papar Fiastuti.

Pola makan yang tepat untuk penyandang diabetes terdiri dari tiga prinsip atau 3 J yaitu tepat jadwal, jumlah, jenis. Tepat jadwal yaitu penyandang diabetes dianjurkan untuk makan tiap 3 jam terdiri dari tiga kali makan (sarapan, makan siang, makan malam) dan tiga kali selingan. Tepat jumlah yaitu kebutuhan kalori harian disesuaikan dengan berat badan, usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik.

Pernyataan senada juga diungkap Executive Chef, Chandra Yudasswara. “Divonis diabetes bukan akhir kehidupan, penyandang diabetes masih bisa menikmati hidup, meskipun harus mematuhi panduan diet khusus. Diet diabetes sebetulnya termasuk rencana makan yang terbaik untuk kebanyakan orang, bahkan bagi yang tidak mengidap diabetes sekalipun. Ada banyak makanan alternatif yang bisa dikonsumsi penyandang diabetes dan dengan bantuan nutrisi khusus seperti Diabetasol, bahkan menjadi semakin mudah,” jelas Chef Chandra.

Sebagai contohnya, Chef Chandra Yudasswara menampilkan beberapa resep kreasinya yang dikombinasikan dengan sejumlah produk Diabetasol, berupa brownies, smoothies dan beberapa resep lain yang ramah penyandang diabetes dan bahkan bisa dinikmati semua orang.

Diabetasol hadir untuk melengkapi pola makan diabetes dan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan kalori terukur, dengan keunggulan, berupa: a. Diformulasikan khusus dengan nutrisi seimbang yang dapat membantu memenuhi jenis nutrisi bagi penyandang diabetes setiap hari, b. Rendah Indeks Glikemik sehingga membantu kadar gula darah tetap stabil, memberikan ketersediaan energi lebih lama, dan memberi rasa kenyang lebih lama, c. Mempermudah untuk mengetahui dan mengontrol komposisi makanan yang dikonsumsi, d. Tersedia dalam berbagai format untuk melengkapi pola makan diabetes sebagai pengganti makanan di pagi dan malam hari sebelum tidur dengan takaran saji 4 sendok takar per konsumsi (260 kkal). Lengkapi pula serangkaian produk nutrisi diabetes dari Diabetasol yang terdiri dari Diabetasol Sweetener sebagai gula diabetes, Diabetasol Bar sebagai snack diabetes, dan Diabetasol UHT yang mudah dibawa kemana pun.

Pada kesempatan yang sama, Kiki Maria Sembiring, Group Business Unit Head of Special Needs Nutrition Kalbe Nutritionals menegaskan peran Diabetasol sejak diluncurkan pada 1996 sebagai total solusi nutrisi bagi penyandang diabetes untuk membantu mereka mengatur pola makan harian. “Ini adalah wujud komitmen Diabetasol yang merupakan pemimpin pasar dalam kategori pangan nutrisi diabetes untuk melawan Diabetes Melitus di Indonesia secara konsisten setiap tahunnya. Pada tahun ini, Diabetasol melakukan kampanye “Lawan Diabetes Bersama Dia”. “Bersama Dia” di sini mengandung makna mengajak semua pihak terkait diabetes untuk melakukan kontribusi bersama melawan diabetes, mulai dari keluarga, teman, tenaga medis, dan kami sebagai total solusi nutrisi diabetes yang selalu menemani penyandang diabetes mengatur pola makan sehat. Hal ini sejalan dengan tema World Diabetes Day 2019 secara global yaitu Keluarga dan Diabetes,” papar Kiki.

Sebagai total solusi nutrisi bagi penyandang diabetes, Diabetasol mendukung pelaksanaan Hari Diabetes Sedunia dan Bulan Diabetes Dunia 2019 yang memiliki fungsi utama sebagai kampanye untuk menyadarkan masyarakat akan dampak diabetes bagi keluarga dan mempromosikan peran keluarga dalam pengelolaan, perawatan dan edukasi mengenai diabetes.

“Sederhananya jika satu keluarga makan sehat dan olahraga bersama-sama, sang penyandang diabetes terbantu untuk beradaptasi dengan cepat pada gaya hidup sehat, seluruh anggota keluarga mendapat untungnya dan mendorong perilaku yang dapat mencegah diabetes di anggota keluarga lainnya. Mengelola diabetes membutuhkan perawatan harian, gaya hidup sehat dan pelajaran terus-menerus tanpa henti. Ini cuma bisa terjadi secara konsisten dan terus menerus jika ada dukungan keluarga,” jelas Kiki.

Hari Diabetes Sedunia merupakan kesempatan bagi Diabetasol untuk menggemakan kesadaran akan diabetes, yang tahun ini akan ditempuh melalui jalur online dan on-ground (event) dalam bentuk berbagai acara. Dari Toba sampai Timika akan menjadi saksi perlawanan terhadap diabetes yang menggema dari seluruh Indonesia.

 

Tim Totabuan News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.