Indonesia Sumbang 61,31% Kematian Akibat Virus Corona

0
110

TNews, NASIONAL – Indonesia menyumbang hampir dua per tiga kematian akibat virus corona di wilayah Asia Tenggara. Proporsi tersebut juga membuat Indonesia jadi negara yang paling banyak mencatat kematian akibat COVID-19 di kawasan ini.

Hingga Kamis (11/6) pagi, Indonesia telah mencatat 34.316 kasus virus corona. Sebanyak 1.959 orang terkonfirmasi meninggal dan 12.129 pasien sembuh, menurut data yang dihimpun oleh situs covid19.go.id.

Catatan tersebut membuat Indonesia menyumbang 61,31 persen kematian akibat virus corona di antara 10 negara ASEAN. Secara total, wilayah Asia Tenggara telah mencatat 3.195 kematian akibat virus corona.

Indonesia bukanlah negara dengan kasus terbanyak di Asia Tenggara. Menurut data yang dihimpun Worldometer, Singapura jadi negara Asia Tenggara dengan kasus terbanyak dengan catatan 38.965 kasus.

Meski demikian, Singapura hanya mencatat 25 kematian hingga Kamis (11/6) pagi. Catatan itu membuat Singapura hanya memiliki tingkat kematian sebesar 0,06 persen dari total kasus yang ada, jauh lebih kecil ketimbang Indonesia yang punya tingkat kematian sebesar 5,7 persen hingga periode waktu yang sama.

Tingkat kematian akibat virus corona di Indonesia sedikit lebih tinggi ketimbang rata-rata global. Menurut data yang dihimpun Worldometer, kematian akibat virus corona di seluruh dunia mencapai 418.872 orang dari 7.451.523 kasus, dengan tingkat kematian sebesar 5,62 persen. Worldometer sendiri mendasari data mereka berdasarkan laporan resmi dari negara terkait.

Persentase kematian itu juga membuat Indonesia menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi akibat virus corona di Asia Tenggara. Di bawah Indonesia, Filipina jadi negara dengan tingkat kematian kedua tertinggi dengan catatan 1.027 kematian dari 23.732 kasus, atau sebesar 4,32 persen.

Sejumlah negara di Asia Tenggara belum mencatat kematian akibat virus corona, di antaranya Vietnam (332 kasus), Kamboja (126 kasus), dan Laos (19 kasus). Adapun negara Asia Tenggara lain punya tingkat kematian di bawah dua persen, yakni Malaysia (118 kematian dari 8.338 kasus), Thailand (58 kematian dari 3.125 kasus), Myanmar (6 kematian dari 248 kasus), dan Brunei (2 kematian dari 141 kasus).

Jumlah aktual kematian akibat virus corona di Indonesia sendiri bisa jadi lebih tinggi ketimbang yang dikonfirmasi oleh pemerintah. Menurut kritik sejumlah ahli, hal tersebut disebabkan oleh lambatnya hasil tes PCR, mengakibatkan kematian Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang bisa saja sebenarnya meninggal karena virus corona belum masuk ke dalam catatan resmi pemerintah.

Meski demikian, dalam beberapa hari terakhir Indonesia telah melampaui target 10.000 tes PCR per hari yang dicanangkan pemerintah sejak Maret 2020. Dengan jumlah tes yang terus meningkat, kita bisa memprediksi peningkatan jumlah kasus dan kematian virus corona yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan.

 

Sumber: Kumparan.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.