TNews, NASIONAL – Sakirdi (55), penjual jajanan bakso pentol keliling ini memang berpenampilan berbeda dengan pedagang lain. Setiap berjualan dia selalu mengenakan kemeja necis, lengkap dengan dasinya.
Penampilan yang unik itu membuat dia gampang dikenali oleh pembeli. Kebiasaan itu tidak berubah sejak dia berjualan bakso pentol 2019 lalu.
Saat ditemui detikJateng di Pasar Klithikan lapangan Bonyokan, penampilan Sakirdi tampak perlente. Mengenakan baju lengan panjang merah, celana gelap dan berdasi biru motif kotak.
Di punggungnya tergantung tas punggung kecil dari kulit. Padu dengan sepatu kulit warna gelap yang dipakainya saat melayani pembeli.
Saat ini, jualan Sakirdi semakin laris. Para pengunjung pasar tradisional semakin ramai setelah pembatasan akibat pandemi mulai diperlonggar.
“Ini pasar-pasar mulai ramai tidak lagi dibatasi ketat. Saya habis tidak habis pokoknya pulang,” jelas Sakirdi, Jumat (11/3/2022).
Sebagian penghasilannya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sebagian lagi digunakan untuk membeli baju dan dasi.
Kini, di lemarinya sudah tersimpan 15 setel pakaian lengkap dengan dasinya yang digunakan secara bergantian untuk berjualan.
“Saya masih sama dalam penampilan karena ini pelayanan pada pelanggan. Saya ya tetap begini, cuma tambah baju sampai 15 (setel),” katanya.
Adapun kenaikan harga bahan makanan, seperti minyak goreng, tidak begitu berpengaruh pada usahanya. Sebab semua dagangannya dimasak dengan cara merebus.
Namun, dia sedikit pusing dengan harga kedelai yang tinggi. Sebagian makanan yang dijualnya terbuat dari tahu.
“Tahunya mahal, pembelian terbatas karena harga kedelai naik, ditambah minyak gorengnya juga mahal sekarang tahu dibatasi 30 biji,” papar Sakirdi.
Sumber : detik.com
