TNews, OLAHRAGA – Panjat tebing membutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik. Bayangkan saja, Anda harus “menyergap” batu-batu yang bisa jadi penahan badan, untuk dapat meraih garis akhir. Apalagi jika dilakukan di alam bebas, tidak hanya kekuatan yang dibutuhkan, tapi juga keberanian.
Untuk bisa menguasai panjat tebing, selain menguasai gerakannya, Anda juga perlu menjalani gaya hidup sehat.
- Membentuk otot dan ketahanan tubuh
Banyak anggapan yang mengatakan bahwa panjat tebing hanya membutuhkan kekuatan otot bagian atas. Padahal, banyak faktor fisik lain yang memengaruhi performa dalam memanjat tebing, seperti besar otot, gerakan kaki yang lincah, hingga kekuatan otot tubuh bagian bawah.
Tidak heran, panjat tebing bisa membentuk otot dan daya tahan seseorang. Bayangkan saja, jika Anda melakukan panjat tebing selama 1 jam, ada sekitar 700 kalori yang dibakar. Dengan kata lain, pembentukan otot dan kardio akan berjalan seimbang.
- Meningkatkan fungsi otak
Jangan salah, panjat tebing memerlukan konsentrasi yang sangat tinggi. Salah pijakan saja, Anda bisa terjatuh. Anda diharuskan memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik, karena ketika sudah “setengah jalan”, akan sulit untuk turun ke bawah, apalagi kalau melakukannya di alam bebas.
Setiap pijakan sangat penting. Anda tidak hanya memanjat ke satu arah, karena tidak selamanya ada batu yang bisa dipegang. Di sini, kemampuan Anda dalam mencari solusi atau jalan keluar, sangat dibutuhkan.
Jika hal ini dilakukan terus-menerus, fungsi otak dalam menyelesaikan masalah, akan meningkat.
- Menghilangkan stres
Percaya atau tidak, panjat tebing bisa menurunkan stres. Berolahraga dapat meningkatkan kadar hormon norepinefrin dalam tubuh, sehingga membantu menyeimbangkan respons otak ketika stress terjadi.
Panjat tebing sebagai aktivitas olahraga, juga dipercaya bisa menimbulkan rasa euforia dan “memblokir” rasa sakit, saat dilakukan oleh seseorang.
Lebih dari itu, jika panjat tebing dilakukan di alam bebas, otomatis Anda berolahraga sambil jalan-jalan, dengan melihat pemandangan. Menurut penilitian, tingkat stres Anda bisa berkurang jika sering piknik. Maka dari itu, melakukan panjat tebing di alam bebas bisa meredakan stres.
- Mengajarkan keterampilan hidup yang berharga
Dilihat dari sudut pandang fisik, panjat tebing merupakan olahraga yang sangat bermanfaat. Namun, tidak hanya fisik saja yang terdampak dari melakukan panjat tebing.
Dari sudut pandang mental, panjat tebing adalah “guru” yang baik, karena juga mengajarkan seseorang untuk menanamkan fokus, keseimbangan, tekad hingga keterampilan hidup yang berharga.
Faktanya, sebuah studi yang diterbitkan jurnal Adapted Physical Activity Quarterly mengeksplorasi manfaat panjat tebing indoor pada anak-anak berkebutuhan khusus.
Setelah enam minggu melakukan olahraga panjat tebing, anak-anak ini mengalami peningkatan rasa percaya diri yang sangat drastis.
- Menawarkan variasi workout yang tidak membosankan
Jika Anda sudah bosan melakukan olahraga di dalam gym atau rumah, berolahraga di alam bebas bisa jadi pilihan yang manjur, untuk menghilangkan kebosanan itu. Memang, panjat tebing bukan untuk mereka yang tidak suka olahraga ekstrem. Namun, panjat tebing sangat mampu “menantang” fisik dan mental Anda.
Selain itu, panjat tebing juga bisa membantu Anda meraih tingkat kebugaran tertinggi. Tidak heran, daya tahan tubuh bisa meningkat setelah rutin melakukannya.
Risiko panjat tebing yang harus dipahami
Badan yang kuat dan jantung yang terbiasa memompa dengan cepat, sangat dibutuhkan dalam berolahraga panjat tebing. Jika memang Anda belum terbiasa berolahraga, jangan langsung panjat tebing. Ada baiknya, berolahraga di dalam gym, agar tubuh terbentuk dengan baik, serta jantung terbiasa memompa darah dengan cepat.
Jika Anda sudah terbiasa berolahraga dengan tingkat intesitas tinggi, panjat tebing adalah olahraga yang sangat menantang.
Perlu diingat, terdapat risiko yang harus Anda pahami sebelum melakukan panjat tebing, apalagi di alam bebas. Untuk keselamatan, selalu gunakan alat-alat yang terbukti kualitas dan keamanannya, agar menghindari cedera maupun kecelakaan saat sedang memanjat.
Jika memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, serta diabetes, ada baiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter, untuk melihat kemampuan Anda dalam melakukan panjat tebing. Jangan memulai olahraga itu tanpa ada “lampu hijau” dari dokter.
Selain itu, penderita penyakit jantung, disarankan untuk tidak melakukan panjat tebing. Sebab, olahraga ini dianggap terlalu berat bagi mereka yang punya penyakit jantung.
Cek juga kesehatan tulang punggung serta dengkul. Jika terdapat masalah pada kedua tulang ini, ada baiknya menunggu sampai benar-benar pulih. Jangan ambil risiko, karena dampaknya bisa sangat fatal bagi keselamatan Anda.
Radang sendi juga membuat Anda tidak nyaman saat panjat tebing. Sebab, olahraga ini akan menggunakan kekuatan hampir segala sendi yang ada dalam tubuh. Maka dari itu, para instruktur panjat tebing selalu menyarankan untuk mempersiapkan kesehatan sendi.
Panjat tebing adalah olahraga yang menantang dan bagus untuk kesehatan. Namun, kondisi tubuh perlu diperhatikan ketika ingin memulainya. Risiko-risiko di atas, harus diwaspadai dan dipahami sebelum memulai panjat tebing.
Akan tetapi, jika menyukai tantangan dan memiliki tubuh yang siap untuk aktivitas fisik, panjat tebing adalah olahraga yang cocok untuk Anda.
Sumber : sehatq.com