Gerindra: Peningkatan Jumlah Positif Covid-19 Disebabkan Lemahnya Kontrol Pemerintah Pusat

0
667

TNews, POLITIK – Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani menganggap lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) di sejumlah daerah terjadi akibat lemahnya kontrol pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah pusat perlu bersinergi lebih optimal dengan pemerintah daerah agar bisa menekan angka penularan Covid-19. “Peningkatan jumlah positif Covid-19 di beberapa provinsi di Indonesia juga disebabkan melemahnya kontrol dari pemerintah pusat. Guna meningkatkan kontrol itu, maka pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi agar bisa menekan angka penularan di daerah masing-masing,” kata Muzani kepada wartawan, Selasa (15/6).

Muzani mengatakan sinergitas pemerintah pusat dan daerah bisa dilakukan dengan mendirikan kembali pos-pos Satuan Tugas (Satgas) Covid-9 di perbatasan antarprovinsi, antarkota, dan antarkabupaten. Menurutnya, pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di sejumlah pusat keramaian seperti pasar tradisional, mal, kantor, dan tempat wisata juga harus digencarkan kembali. Wakil Ketua MPR itu pun mengingatkan agar pemerintah tidak lelah memberikan peringatan kepada masyarakat agar disiplin menjalankan prokes.

Pasalnya, ia berpendapat, peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang terjadi saat ini juga disebabkan oleh tingkat ketaatan masyarakat terhadap prokes yang menurun. Menurutnya, penurunan itu terjadi karena rasa jenuh yang berkepanjangan. “Jadi saya imbau semua pihak mulai dari tingkat pusat, daerah, desa-desa, RT/RW hingga tingkat keluarga untuk kembali sadar bahwa betapa pentingnya mentaati prokes,” imbuhnya. Diketahui, sejumlah daerah di Indonesia mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 pada saat ini.Beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, penyumbang kasus harian Covid-19 secara nasional.

Jika dilihat berdasarkan jumlah kasus aktif atau pasien dalam perawatan atau isolasi mandiri, ketiga provinsi tersebut pun masih menempati posisi teratas. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) ihwal sebaran zona merah atau wilayah dengan risiko penularan tinggi virus corona di Indonesia per 13 Juni 2021, terdapat total 29 kabupaten/kota yang masuk zona merah. Jumlah daerah yang masuk zona merah pada pekan ini melonjak dibandingkan data pekan lalu yang hanya mencatat 17 wilayah yang dikategorikan zona merah. Dari 29 zona merah, 12 diantaranya dari Pulau Jawa, sementara 17 lainnya dari Pulau Sumatra.

 

Sumber : cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.