Marhany Pua Dan Kagama Gandeng Forward Diskusi Akhir Tahun

0
45

TOTABUANEWS.COM-MANADO- Keluarga Alumni UGM di Sulawesi Utara (KAGAMA) menggelar diskusi akhir tahun bersama Anggota DPD-RI Ir.Marhany V.P Pua,MA dan Forum Wartawan DPRD Sulut (FORWARD), Kamis(28/12) sekira pukul 15.00 Wita bertempat di Kantor DPD-RI Sulawesi Utara.

Keluarga Alumni UGM di Sulawesi Utara (KAGAMA) memberikan perhatian serius pada program pengembangan pariwisata yang di gagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Dijelaskan pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka yang juga mantan aktivis UGM ini program pariwisata harus menjadi industri yang memberi dampak pertumbuhan ekonomi langsung kepada masyarakat.

“Belum terlihat konsep bagus pariwisata di Sulawesi Utara. Ambil contoh di Yogyakarta, pariwisata sudah menjadi industri yang keuntungannya dinikmati semua masyarakat mulai pemilik hotel, penginapan kecil hingga pedagang kaki lima. Industri kerajinan souvenir hidup, akomodasi hotel dilengkapi ornamen khas sehingga wisatawan merasakan langsung suasana daerah,” ujar Taufik Tumbelaka.

Tumbelaka juga menyatakan sikap kurang setuju penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Likupang yang menurutnya akan mematikan aktivitas wisata daerah lain di Sulawesi Utara.

“Penetapan KEK Pariwisata itu seperti memprioritaskan kawasan tertentu, padahal bicara pariwisata universal harus melibatkan potensi wisata semua daerah 15 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara. Bagaimana dengan program satu objek wisata unggulan di setiap kabupaten dan kota yang digaungkan sebelumnya,” tandasnya

Sebelumnya, Sisco Manosoh, dari Forward Sulut mempertanyakan kunjungan wisatawan China yang terbilang banyak di Provinsi Sulawesi Utara namun jasa kunjungan hanya didominasi travel tertentu.

“Sebagai wartawan kami menerima banyak laporan dari pengelola jasa wisatawan bahwa kunjungan wisatawan terbilang banyak di Sulut hanya dikuasai travel tertentu. Artinya, tidak ada keadilan bagi jasa pengelola wisata,” pungkas Sisco.

Hal lain juga diungkapkannya, program pariwisata pemerintah provinsi kurang menyentuh wilayah Nusa Utara yakni Kabupaten Sitaro, Sangihe dan Talaud.

“Program pariwisata provinsi harus menyentuh 15 kabupaten dan kota, namun kelihatan giat pariwisata hanya fokus di Manado dan Minahasa, sementara daerah lain masih tertinggal,” tandas Sisco Manosoh.

Menjawab pertanyaan Sisco Manosoh, Anggota DPD-RI, Ir Marhany V.P Pua,MA mengakui masih terdapat kelemahan pada program pariwisata di Sulawesi Utara. Sebagai anggota DPD pihaknya terus bersinergi memberi masukan positif kepada pemerintah daerah.

“Soal travel sudah saya diskusikan dengan bapak Gubernur kedepan pemerintah akan melakukan pengendalian travel menuju persaingan bebas dan sehat. Sekarang masih tahap awal selanjutnya kompetisi sehat,” jelas Marhany Pua.

Begitu pula angka kunjungan wisatawan tahun ini hampir 100.000, lanjut Marhanny Pua, harus berdampak positif bagi perekonomian masyarakat. Daerah kunjungan wisatawan harus didukung penyediaan objek wisata sekaligus infrastruktur.

“Industri souvenir harus didorong agar masyarakat daerah ikut menikmati. Pemerintah juga harus mendorong pengembangan wisata di Nusa Utara. Pemikiran Sisco sebagai anak daerah itu bagus.” kunci Marhany Pua.(Dvd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.