Yusra Alhabsyi Kecam Puisi Putri Mantan Presiden Soekarno

0
175
Yusra Alhabsyi

TOTABUANEWS, LOLAK – Puisi dari Sukmawati Sukarno Putri, yang sedang viral di media sosial, mendapat respon negatif dari sejumlah pihak. Bahkan, akibat puisi tersebut, Sukmawati dilaporkan atas dugaan penistaan agama.
Kecaman juga datang dari Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Utara, Yusra Alhabsyi SE.

Menurut Yusra, Puisi tersebut bukannya penghargaan bagi ibu dan budaya Indonesia, tapi justru pengkhianatan terhadap budaya nusantara karena Indonesia didirikan oleh masyarakat adat pemeluk kebudayaan, yang menempatkan agama termasuk Islam sebagai ruh perjuangan dalam memerdekakan bangsa ini. Yusra menambahkan, pernyataan Sukmawati tidak hanya menyakiti umat Islam dari sisi keyakinannya tapi juga mengkhianati Pancasila.

“Hal ini bisa mengarah pada penistaan agama, karena itu PW Ansor Sulut berharap hal ini jadi pembelajaran kepada para budayawan agar tidak membandingkan instrumen budaya Deng symbol-simbol agama,”ujar Yusra yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Bolmong.
Puisi bertajuk Ibu Indonesia yang menuai polemik itu dibacakan Sukmawati pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Di dalam puisi itu, Sukmawati membandingkan azan dengan kidung dan cadar dengan konde. Puisi bertajuk Ibu Indonesia yang menuai polemik itu dibacakan Sukmawati pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Di dalam puisi itu, Sukmawati membandingkan azan dengan kidung dan cadar dengan konde. Karena puisinya itu, Sukma telah dilaporkan ke polisi karena dianggap telah menghina Islam. Sejumlah pihak menganggap puisi Sukma tersebut telah menistakan ajaran Islam.
Namun, Sukmawati membantah tudingan tersebut. Dia mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam di Indonesia lewat puisinya. Dia mengatakan sebagai seorang muslimah merasa bersyukur dan bangga dengan ke-Islamannya.

Tim Totabuanews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.