Tuduh In Bakid Mulai Tabiar

0
489
Tuduh In Bakid menyimpan banyak makna dari perjanjian Paloko bo Kinalang. Sayang, situs ini terabaikan.
Tuduh In Bakid menyimpan banyak makna dari perjanjian Paloko bo Kinalang. Sayang, situs ini terabaikan.
Tuduh In Bakid menyimpan banyak makna dari perjanjian Paloko bo Kinalang. Sayang, situs ini terabaikan.

Totabuanews.com, Perjanjian Poloko (pemerintah) dan Kinalang (wakil rakyat) sekitar tahun 1400-an, masih menjadi referensi bagi masyarakat Bolmong, meskipun banyak juga yang menghianatinya. Sayang, situs sejarah yang berada di Pontodon Kotambagu, terabaikan bahkan tempat tersebut hanya dikelilingi rerumputan dan ilalang.

Usai membicarakan persiapan seminar kajian akademis hasil seminar adat di Boltim lalu, Selasa kemarin Ketua Amabom Drs Jemmy Lantong bersama beberapa pasukannya, dan salah seorang akademisi UDK Mulyadi Mokodompit didampingi tokoh adat dari desa Tabang Longky K Mkoginta mengunjungi situs-situs sejarah yang dipercaya lahirnya cikal bakal perjanjanjian antara Paloko dan Kinalang.

Rombongan saat berkunjung ke situs tersebut kaget setelah melihat tempat yang memiliki nilai abadi hanya terdiri dari bebatuan yang disusun serta dikelilingi pepohohonan, dan sekelilingnya ilalang lebat menyelimuti.

Longki saat itu mengatakan, beginilah situs-situs sejarah yang memeliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan masyarakat Bolmong. “Beginilah kenyataannya. Dulu jaman Bupati Mokoagow, sempat diperbaiki tapi sekarang bengilah modelnya,” kata Longky dengan nada kecewa.

Hal tersebut langsung menuai kritikan dari Mulyadi. Menurutnya, sejarah merupakan gambaran masa lalu. Dan kemajuan sebuah daerah karena menghargai sejarahnya. “Nah,bagaimana kita bisa maju sementara kita tidak menghargai situs-situs yang punya nilai sejarah,” ungkapnya.

Jimmy Lantong langsung menyambung keluhan Longky serta kritikan Mulyadi. Pihaknya berencana akan menindak lanjuti dengan mmerekomendasikan kepada semua Pemkab dan Pemkot di BMR untuk memperbaiki situs-situs yang punya nilai sejarah di BMR. “Kita harus merekomendasikan ke pemerintah untuk memperhatikan dan memperbaiki situs-situs sejarah tanpa harus mengubah dari bentuk aslinya,” tantang Jemmy.

Usai melihat Tudu In Bakid, melanjutkan perjalanan ke kuburan para Bogani di Tudu In Passi. (bersambung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.