Atta Halilintar Terserat Kasus Robot Trading, Total Kerugian Korban 28 M

0
63
Atta Halilintar ( foto : detik )

TNews, SELEB – Sejumlah orang yang mengaku menjadi korban penipuan robot trading platform Net89 berbondong-bondong datang ke Bareskrim Mabes Polri guna melaporkan platform tersebut atas kasus dugaan tindak penipuan dan penggelapan.

“Hari ini kami membuat laporan polisi terkait dengan dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan tanpa izin menggunakan media elektronik yang diduga dilakukan oleh individu-individu atau korporasi robot trading Net89,” kata Zainul Arifin selaku kuasa hukum korban platform trading Net89 saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (26/10/2022).

Korban yang berjumlah 230 orang tersebut mengaku mengalami kerugian hingga Rp 28 miliar.

“Kami dari tim advokasi mewakili 230 korban dan memiliki latar belakang yang berbeda, domisili yang berbeda dan kerugian yang berbeda. ada yang Rp 1 juta hingga Rp 1,8 miliar. Total kerugian Rp 28 miliar,” tutur Zainul Arifin.

Diketahui, ada 134 yang akan dilaporkan dalam kasus ini, di mana 5 orang diantaranya adalah publik figur.

“Dari proses ini, ada 134 para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana ini. Diduga 5 orang publik figur,” terang Zainul Arifin.

Beberapa diantaranya menyeret nama Atta Halilintar hingga Taqy Malik.

“Yang diduga publik figur ya, Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa, kemudian Mario Teguh, mereka diduga terlibat dalam hal ini,” jelasnya.

Para publik figur tersebut terancam dikenakan Pasal 5 TPPU karena diduga menerima aliran dana dari robot trading tersebut.

“Kalau publik figur dikenakan TPPU, Pasal 5,” ujar Zainul Arifin.

Guna memperkuat laporannya, Zainul Arifin telah membawa sejumlah bukti berupa rekening koran hingga bukti tangkapan layar sosial media para publik figur yang terlibat.

“Hari ini kami sudah membawa bukti-buktinya, ada juga bukti elektronik, rekening koran, capture publik figur di media sosial dan juga kami menyampaikan bukti terkait aplikasi yang digunakan,” ucap Zainul Arifin.

Para korban robot trading ini berharap laporan yang dibuatnya di Bareskrim Mabes Polri dapat segera selesai

“Sekarang masih dalam proses pembuatan LP. Karena prosesnya tidak bisa satu atau dua jam. Mudah-mudahan siang ini selesai,” pungkasnya

Sumber: detikhot.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.