TNews, BINJAI – Hanya untuk memperoleh surat pindah dari Sekolah Swasta Baitul Izzah di Jalan Gatot Subroto Simpang Tanjung Jati Kelurahan Bandar Senembah Kecamatan Binjai Barat, para orang tua siswa harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 250 ribu.
Pada saat awak media ini turut mendampingi orang tua murid (Dedi) untuk mengurus perpindahan anaknya, Senin (8/1/2023) sekitar Pukul 11.30 WIB, ternyata hal tersebut sudah biasa dilakukan dan merupakan aturan yang telah ditetapkan Yayasan Baitul Izzah Binjai.
“Ini sudah kebijakan yayasan sekolah, biaya pindah dari sekolah memang segitu dari 250 ribu sampai ini memang aturan dari yayasan,” sebut salah seorang pengurus yayasan, Alpan D.
Bahkan, saat pihak orang tua siswa meminta untuk dikurangi biaya yang telah ditentukan tersebut, pihak sekolah tidak mau kurang atau nego lagi dari jumlah yang disebutkan.
“Tidak bisa nego-nego lagi itu sudah segitu, bayar saja yang penting surat pindah keluar. Selesai, tidak ada lagi biaya yang kami minta,” ucap pihak sekolah.
Akhirnya, orang tua siswa tersebut mau tidak mau harus pasrah seperti yang ditekankan oleh pihak Sekolah.
Kepada wartawan, saat dikonfirmasi, orang tua siswa mengatakan, sangat bingung dengan biaya-biaya yang tidak terduga di dunia pendidikan sekarang ini. Menurutnya, pengutipan biaya administrasi pengambilan surat pindah yang mencapai Rp. 250 ribu itu bukan satu dua orang saja yang dikenakan.
“Jadi Anak Saya harus tergantung gantung sekolahnya, sementara sekolah yang dituju masih satu kecamatan Binjai Barat sudah mengeluarkan surat rekom bahwa anaknya diterima di sekolah yang dimaksud,” ucap orang tua siswa.
Sementara, sebutnya lagi, anaknya pindah sekolah dikarenakan situasi keadaan yang memang mengharuskannya untuk pindahkan. Dimana, biaya bulanan sangat besar maka harus pindah ke sekolah yang lebih murah.
Sementara itu, Kadisdik Binjai dikonfirmasi melalui Handphonenya menjawab terkait biaya admin surat pindah tersebut mengatakan, “tidak ada biaya-biaya itu, kalaupun ada harus ada keterangan yang jelas untuk apa, jadi suruh saja orang tua murid ke dinas pendidikan biar kami nanti yang memanggil pihak sekolahnya, ucapnya.*
