Demo Desak Kapolres Dicopot

0
5680

TOTABUAN.NEWS, NASIONAL – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Halu Oleo, Kendari, menggelar aksi demo  mendatangi Mapolda Sultra untuk mendesak Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto mencopot Kapolres Kendari AKBP Jemy Junaedi. Unjuk rasa itu sempat ricuh dan Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Kapolda Sultra, Kompol Agung Basuki, terkena lemparan batu.

Mahasiswa berdemo karena merasa kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh Jemy Junaedi saat membubarkan aksi pada 6 Maret lalu. Kala itu ratusan warga dan mahasiswa melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Sultra untuk menuntut penutupan 15 IUP yang ada di Konawe Kepulauan. Namun, sangat disayangkan, saat itu pembubaran yang dilakukan polisi dinilai tidak sesuai karena menggunakan water cannon dan gas air mata, bahkan ada massa aksi yang dianiaya oleh personel Satpol PP Sultra.

Mahasiswa turun menggunakan almamater masing-masing untuk menunjukkan rasa persatuannya. Mahasiswa merasa geram karena menilai kebebasan berpendapat terkesan dihalang-halangi. “Kepada pihak kepolisian, kalian telah memukuli dan melempari mahasiswa,” teriak massa aksi, Senin (11/3/2019).

Lukman, salah seorang mahasiswa, juga merasa kecewa atas ketidakhadiran Iriyanto untuk menemui mahasiswa. Massa justru akan dipertemukan dengan Wakapolda Kombes Rosyanto Yudha Hermawan, namun mahasiswa menolak hal tersebut.
“Katanya Kapolda tidak ada di tempat, hanya Wakapolda, kita tetap bertahan karena Wakapolda tidak memiliki kebijakan untuk mengambil keputusan,” teriaknya.

Massa terus mendesak untuk bertemu dengan Kapolda, bahkan ribuan mahasiswa tersebut mengancam akan menembus blokade yang dijaga ketat oleh pihak kepolisian.

Unjuk rasa itu diwarnai tindakan anarkistis. Aksi lempar batu tak dapat dibendung hingga Koordinator Staf Pribadi Kapolda Sultra, Kompol Agung Basuki, terkena lemparan batu.

Massa aksi yang tidak terima atas jawaban Kapolda langsung menuju kantor Gubernur Sultra untuk mendesak pemecatan Kasatpol PP Sultra Eman Jaya.

Saat di kantor Gubernur, mahasiswa kembali melakukan aksi anarkistis, yakni melempar batu. Tembakan gas air mata juga sudah dikeluarkan beberapa kali, namun mahasiswa tetap melakukan lempar batu hingga pihak kepolisian menjadi korban. Selain Kompol Agung, terdapat polisi bernama Bripka Musriandi yang terkena lemparan dan berdarah pada pipi sebelah kiri.

 

 

Sumber : Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.