TNews, KOTAMOBAGU – Masyarakat Kota Kotamobagu yang ingin bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) diimbau agar menggunakan jalur resmi yang telah ditetapkan pemerintah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Kota Kotamobagu, Johan Sofian Boulu SE, menanggapi informasi adanya oknum calo yang diduga melakukan perekrutan calon pekerja migran secara ilegal di wilayah Kota Kotamobagu.
“Apabila pihak yang merekrut tidak dapat menunjukkan dokumen resmi maka wajib menolak dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat di desa dan kelurahan agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak Kepolisian, Imigrasi dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja,” imbau Sofyan, Sabtu 1 Oktober 2022 kemarin.
Selain itu kata dia, jika kemudian pihak yang merekrut dapat menunjukkan dokumen resmi, maka diharapkan juga agar melakukan konfirmasi ke Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja terlebih dahulu.
“Hal ini akan ditindaklanjuti dinas terkait dengan memeriksa keabsahan dan keaslian dokumen dalam SISKOTKLN Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), agar nantinya bisa terhindar dari praktik pengiriman pekerja migran non prosedural,” tandasnya.
Pada kesempatan lain, baru-baru ini BP2MI baru saja menggagalkan praktik pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang diduga akan diberangkatkan secara ilegal.
Penggerebekan dipimpin langsung Kepala BP2MI Bhenny Rhamdani di tempat penampungan di Bekasi Barat pada Kamis 29 September 2022.
Dalam penggerebekan ini, tim BP2MI berhasil menyelamatkan 161 orang CPMI yang direncanakan akan diberangkatkan ke Timur Tengah.
“161 orang ini sudah kami amankan. Ini adalah wujud kepedulian negara untuk menyelamatkan anak bangsa. Pemerintah tidak akan membiarkan rakyat menjadi mangsa mafia, banyak kasus kekerasan yang dialami PMI karena diberangkatkan secara non prosedural,” ungkap Benny, Jumat 30 September 2022, dilansir dari bp2mi.go.id
Reporter : Konni Balamba
