TOTABUANEWS, Molibagu – Tawuran antar kampung (Tarkam) yang nyaris pecah di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) antara dua kelompok masyarakat Desa Motandoi, Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim) dan Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng), Rabu (04//06) lalu, berangsur kondusif.
Meski demikian, aparat Kepolisian setempat bersama dengan TNI masih terus disiagakan di perbatasan kedua Desa tersebut. Sebagaimana disampaikan Kapolsek Rural Pinolosian AKP Hadisiswoyo Gobel ketika dihubungi Totabuanews, mengatakan bahwa kendati suasana sudah aman dan kondusif, namun petugas masih tetap siaga. “Itu juga untuk menghindari jangan sampai timbul lagi masalah baru antara kedua desa tersebut,” kata Gobel, kemarin.
Lanjutnya, kedua desa tersebut sudah sepakat untuk berdamai setelah difasilitasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan Polres Bolmong. Tetapi kata Gobel, untuk pelaku pengrusakan kendaraan dan tanaman tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Saat ini sudah ada empat orang yang diamankan di Polres karena diduga menjadi otak pengrusakan. Dan itu akan terus diselidiki dan diproses,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Indra Damopolii selaku Asisten I Bidang Pemerintahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel. Menurutnya, dua Desa yang bersitegang sudah di fasilitasi untuk berdamai oleh Polres Bolmong, dua Camat setempat dan sejumlah tokoh masyarakat dua desa. “Juga oleh Pemkab, menempatkan beberapa personil dari satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) dan Kesbangpol di lokasi,” kata Indra. Dirinya juga berharap, dua kelompok masyarakat di desa agar dapat menahan diri. “Apalagi kita sedang menghadapi hajatan nasional pemilihan presiden. Sebagai pemerintah, kami menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kondisi keamanan,” tandasnya.
Sekedar informasi, bahwa kejadian tersebut bermula pada penghadangan terhadap warga Tobayagan di perbatasan dua desa yang dilakukan oleh sekelompok warga Desa Motandoi.
Penghadangan itu dipicu berawal dari pesta syukuran salah satu caleg terpilih di Desa Motandoi, Senin (02/06) malam lalu. Saat acara tersebut berlangsung, dua pemuda dari desa yang bertikai sempat bersitegang, yang berbuntut pada pengrusakan tiga unit sepeda motor milik warga Tobayagan.
Rupanya, warga Tobayagan menyimpan dendam. Mereka pun membalasnya dengan membabat sejumlah pohon cengkeh milik warga Motandoi. Aksi saling balas itupun membuahkan aksi saling hadang antar kedua desa yang sempat mencekam. (marshal)