Sejumlah Penerima PKH Protes ke Kantor Dinsos

0
25

TNews, KOTAMOBAGU – Dinas Sosial Kota Kotamobagu menerima keluhan dari penerima Program Keluarga Harapan, terkait ketidakikutsertaan menerima bantuan pemerintah pusat ini. Kapala Dinsos Kotamobagu, Sarida Mokoginta mengatakan, setiap saat akan ada verifikasi, pemuthakiran data, dari keluarga penerima, sehingga ada sekira kurang lebih seribu penerima yang sekarang tak lagi menerima. “Karna ini program pusat, ya tentu langsung dari pusat. Kan ada juga pendampingnya. Jadi, setiap bulannya ada pantauan penerima. Apakah dari penerima sudah dianggap layak sejahtera,” katanya, Kamis, (24/07/2019).

Dijelaskannya, pendamping juga punya kewenangan untuk melakukan pemantauan dan penilaian, untuk kemudian diajukan untuk perubahan data.”Ya, itu memang tugas pendamping. Kalau ada yang sudah sejahtera, tapi masih menerima, itu akan dipertanyakan ke pendamping. Bahkan, bisa jadi pendamping yang disanksi,” jelasnya.

Ditambahkannya, agar masyarakat khusus penerima, mengkonsultasikan ke pendamping atau, langsung mendatangi Dinsos.”Jangan sampai terjadi salah paham. Karena kemarin ada laporan, bahkan mereka langsung ke kantor, dan sudah saling tuding, karena pendaping sentimenlah, dan sebagainya. Padahal, itu memang langsung dari pusat,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada penerima yang kenyataannya masih layak menerima (belum tergolong keluarga sejahtera), tapi kini sudah tidak menerima, bisa diajukan kembali.”Itulah gunanya, langsung mengkonsultasikan ke kita. Nanti kalau memang dinilai belum sejahtera, masih bisa diajukan kembali untuk menjadi penerima PKH,” singkatnya.

Sebelumnya, salah seorang penerima PKH, Rina Damo, mengeluhkan dirinya, yang sudah dua kali penerimaan tidak menerima lagi.”Yang lain menerima, tapi saya sudah dua kali tidak lagi. Saya heran, apakah ini dikeluarkan, atau ATM yang salah, atau bagaimana,” ucapnya.

Dirinya berharap, pemerintah bisa memberi penjelasan, terkait alasan kenapa dirinya tidak lagi menjadi penerima.”Paling tidak ada pemberitahuan, atau sosialisasi, agar kita juga tidak terheran-heran, bahkan ada yang sampai salah paham,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.