SMK Yadika Bantah Tudingan Siswa

0
672

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Aksi beberapa orang siswa SMK Yadika Kopandakan yang menuding pihak sekolah tidak memberikan kewenangan kepada pengurus Osis, dibantah Wakil Kepala Sekolah SMK Yadikan Louis Pontoh. Menurut Pontoh, para pengurus Osis tampak tidak paham soal Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru.

Pontoh menjelaskan, sekolah tidak lagi membenarkan ada perploncoan di sekolah saat masuk tahun ajaran baru.

“Tampaknya sejumlah siswa ini tidak paham soal larangan ini. Mereka mendesak agar latihan dasar kepemimpinan (LDK) disekolah itu tetap dilakukan bahkan  menjadi kewenangan Osis, namun itu tidak diizinkan,” kata Pontoh.

Pontoh menambahkan, tidak dizinkannya LDK rupanya menjadi aksi protes sejumlah pengurus Osisi. Padahal implementasi Permendikbud Nomor 55 Tahun 2014 tentang Masa Orientasi Siswa Baru di Sekolah dinilai belum optimal mencegah terjadinya perpeloncoan dalam pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah.

Dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ini, hanya bisa dilakukan yang sifatnya  edukatif, kreatif dan menyenangkan.

“Perpeloncoan atau kegiatan yang mengandung kekerasan lainnya sangat dilarang. Sebab itu tidak member manfaat,” katanya.

Siswa baru juga tidak diperkenankan disuruh membawa atau memakai atau melakukan aktivitas apapun yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Pontoh menambahkan, larangan perploncoan pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 terdapat di pasal 5 huruf e. Yakni dilarang bersifat perpeloncoan atau tindak kekerasan lainnya;.

“Jadi ini ini bukan kemauan pihak sekolah, akan tetapi ini sudah diatur sesuai peraturan menteri. Tapi rupanya sengaja diprovokasi oleh salah stu oknum sehingga para siswa berani mengeluarkan pernyataan yang menuding sekolah tidak memberikan kewenangan kepada pengurus Osis,” jelasnya.

Pontoh juga sesalkan ada pernyataan salah satu siswa yang sudah menuduh oknum guru dengan pernyataan tidak terpuji. “Ini perlu diklarifikasi atau perlu dibuktikan agar tidak terjadi fitna,” tegasnya.

Kendati demikian, apa yang menjadi pernyataan para siswa tentang semua tudingan itu semua tidak benar. Baik soal bea siswa, siswa yang pindah, serta pernyataan soal sekolah, semua tidak benar.

 

Tim Totabuanews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.