Desa Wisata Ini Dulu Tempat Jin Buang Anak, Kini Bernilai Ratusan Juta

0
290

TNews, WISATA – Denai Lama dapat disebut desa yang berhasil bermetamorfosis dari upik abu menjadi jelita dengan nilai ekonomi mencapai ratusan juta rupiah. Siapa sangka, Desa Wisata Denai Lama yang digandrungi wisatawan kini dulunya hanyalah perkampungan sepi yang gelap dan becek. Menurut penuturan warga di sana, desa mereka sampai dijuluki sebagai tempat jin buang anak karena kondisinya yang kurang bersahabat. Namun julukan itu perlahan menguap karena Denai Lama mulai berkembang menjadi destinasi wisata dengan berbagai atraksi. Desa yang terletak di Deli Serdang itu menyuguhkan hamparan sawah nan hijau, berbagai spot foto Instagramable, kafe baca, hingga pasar tradisional yang menjajakan aneka kuliner.

Pasar ini buka setiap Sabtu dan Minggu. Para pedagangnya adalah ibu-ibu di Denai Lama. Mereka menjual antara lain sate, nasi bakar, jajanan tradisional, sampai berbagai jenis kopi. Metode pembayarannya pun unik yakni menggunakan uang kepeng. Uang ini terbuat dari kayu di mana setiap kepingnya bernilai Rp 2.000. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sempat menyambangi Denai Lama pada Rabu (9/6/2021). Ia mengatakan, desa wisata ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. “Tiap minggu Rp 120 juta -140 juta. Dari segi nilai ekonomi luar biasa,” kata Sandiaga. Sementara itu, para pedagang di sana juga mengungkapkan bahwa kondisi perekonomian mereka membaik usai Denai Lama dikelola untuk pariwisata.

Salah satunya Tukini, penjual nasi bakar udang yang sudah berjualan sejak Januari 2021. “Alhamdullilah jualan kami lumayan lah. Kalau hari Sabtu kita jualan sampai 100 porsi. Kalau Minggu sampai 300 porsi lebih. Kalau diuangkan 100 porsi itu bisa dapat Rp 800 ribu,” ujarnya. Senada dengan Tukini, kasir pasar tradisional di Denai Lama juga terbantu dengan adanya desa wisata itu. Perempuan berusia 21 tahun bernama Heni itu mengungkapkan, sebelum bekerja di desa wisata ia hanya menganggur di rumah. “Setelah ada desa wisata ini ekonomi semakin terbantu. Saya setelah lulus SMA sempat nganggur selama 2 tahun, tapi sekarang bisa kerja di sini,” tuturnya. Terbukti, bagaimana program desa wisata dapat menghasilkan lapangan pekerjaan sekaligus mensejahterakan masyarakat. Semoga semakin banyak desa yang tertarik untuk mengikutinya.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.