Intip Yuk, 5 Destinasi Wisata di Cirebon Paling Favorit, Ada yang Bernuansa Ubud Bali

0
175
Suasana Kampung Sabin, Jalan Nyi Ageng Serang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon,(Foto: Nusae)

TNews, WISATA – Momen liburan awal tahun sudah tiba. Tahun 2023 sudah berjalan beberapa hari.

So, mau liburan ke mana? yang bingung mencari tempat wisata, berikut rekomendasikan 5 tempat wisata Cirebon yang bisa masuk list destinasi wisata Anda.

Selain memiliki objek wisata budaya, Cirebon juga memiliki objek wisata yang unik dan sangat instagramable banget, dan ada yang harga tiketnya murah meriah.

Berikut lima rekomendasi wisata Cirebon yang unik dan instagramable banget, cocok untuk dijadikan tempat wisata keluarga.

1. Talaga Langit

Talaga Langit berada persis di seberang objek wisata Bukit Cinta Antigalau yang juga merupakan milik Ustaz Ujang Busthomi.

Namun, Talaga Langit menyajikan konsep wisata berbeda dengan Bukit Cinta Antigalau yang menawarkan pengunjung menikmati pemandangan Cirebon dari atas bukit.

Sementara Talaga Langit menghadirkan beberapa kolam pemandian yang menyajikan pemandangan Situ Patok dan wilayah Cirebon.

Selain itu, terdapat pula beragam wahana, spot swafoto, goa cinta, danau siliwangi, restoran, dan museum dukun santet yang menjadi andalan objek wisata tersebut.

“Kami menyiapkan 12 spot swafoto yang Instagramable di Talaga Langit, dan kami juga berencana mengembangkan kawasan ini untuk menambah wahana,” kata Pemilik Talaga Langit, Ujang Busthomi.

Salah satu spot foto favorit di Talaga Langit ialah Danau Siliwangi yang berada di depan areal restoran. Dua kolam besar yang bagian tengahnya terdapat jalan sehingga dapat dilalui pengunjung.

Selain itu, permukaan kolamnya juga tampak terdapat hiasan yang jika dilihat dari atas maka membentuk siluet wajah harimau.

Sementara di ujung danau itu terdapat panggung kecil yang dihiasi berbagai ornamen dari mulai payung, umbul-umbul, ayunan, dan lainnya.

Latar belakangnya tampak dihiasi bambu yang dibentuk hingga menyerupai matahari terbit dan tulisan besar “Danau Siliwangi Antigalau.”

” Talaga Langit dibuka untuk umum mulai 21 Oktober 2021, dan operasionalnya dari pukul 07.00 WIB – 18.00 WIB,” ujar Ujang Busthomi.

2. Pantai Kejawanan

Jika Anda berwisata ke Cirebon jangan lupa berkunjung ke Pantai Kejawanan.

Selain terkenal dengan kebudayaan dan wisata kuliner yang khas Cirebon juga memiliki objek wisata pantai.

Salah satu destinasi wisata Cirebon Pantai Kejawanan ini sangat Instagramable banget apalagi menjelang sore hari.

Seiring terbenamnya matahari, siluet–siluet kapal mulai tampak.

Langit berubah dari biru menjadi oranye, dan bayangan matahari tampak tenggelam di lautan.

Wisatawan dapat berfoto dengan berlatar belakang sunset yang merona kemerahan.

Di akhir pekan, tempat ini biasanya akan lebih ramai dibanding hari-hari biasanya.

Instagramable, jauh dari keramaian, dan murah adalah ciri khas tempat ini.

Tak perlu merogoh kocek untuk datang ke tempat ini, hanya cukup membayar parkir Rp 3.000.

Di tempat berswafoto, ada batu-batu yang terbentang sekira 20 meter menuju arah pantai.

Di sini biasanya kaum milenial berswafoto sambil menikmati pemandangan pantai.

Deni, pengunjung asal Kuningan, mengatakan, Pantai Kejawanan bagus untuk swafoto karena ada pemandangan pantai dan kapal.

Menurut Deni, pantai kejawanan cocok untuk menenangkan diri dari keramaian Kota Cirebon.

Pantai Kejawanan ini terletak di Pegambiran, Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Jika Anda datang ke sini, jangan lebih dari pukul 18.00 WIB, karena pagar menuju bebatuan akan ditutup jika malam tiba.

Di tempat ini juga ada beberapa warung yang menyediakan berbagai makanan.

Pantai Kejawanan memiliki satu keunggulan yang membuatnya menjadi primadona.

Yaitu pemandangan matahari terbenam yang sangat memukau.

Waktu terbaik wisatawan mengunjungi objek wisata ini adalah di sore hari.

Di sini, wisatawan dapat menanti terbenamnya matahari dengan berbagai aktivitas.

Ketika senja mulai datang, sinar matahari mulai meredup.

Inilah saatnya menyiapkan kamera untuk mengabadikan pemandangan indahnya matahari terbenam.

Bahkan, bisa juga berpose dengan memainkan bayangan matahari di latar belakang.

Pemandangan tampak sempurna jika wisatawan datang saat cuaca cerah.

Seiring langit menjadi gelap, wisatawan mulai meninggalkan pantai dengan hati senang dan pikiran lebih fresh.

3. Kampung Sabin

Suasana Ubud, Bali, langsung terasa saat memasuki Kampung Sabin di Kawasan Kota Baru Keandra, Jalan Nyi Ageng Serang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Bahkan, gapura khas pura Bali tampak menyambut di pintu masuk Kampung Sabin yang lokasinya berada di areal persawahan tersebut.

Penempatan meja dan kursi pengunjung juga terlihat diatur sedemikian rupa sehingga lokasinya agak berjauhan.

Bahkan, penempatannya berada di saung-saung yang dihiasi tenda bernuansa putih.

Setiap tempat duduk pengunjung juga konsepnya tampak berbeda. Namun, kenyamanan yang dirasakannya tetap sama.

Pilihan tempat duduk yang disediakan dari mulai meja dan kursi biasa, sofa bed, bean bag, kursi gantung yang berbentuk seperti ayunan, dan lainnya.

Untuk mencapainya, pengunjung harus melewati jalan setapak dari kayu dan kanan kirinya merupakan hamparan hijau padi yang baru ditanam.

Selain itu, areal Kampung Sabin juga terlihat dihiasi umbul-umbul putih dan payung kuning sehingga menambah kental suasana Ubudnya.

Operation Manager Kampung Sabin, Ageng Naryana, mengatakan, sengaja mengusung konsep Ubud, Bali, untuk menawarkan sesuatu yang baru bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.

Karenanya, pihaknya mengklaim Kampung Sabin menjadi lokasi wisata pertama dan satu-satunya lokasi yang menonjolkan konsep semacam itu di wilayah Cirebon.

“Konsep utama kami ingin menghadirkan gala dinner dan candle light dinner, jadi makan malam eksklusif di tengah sawah,” kata Ageng Naryana saat ditemui di Kampung Sabin, Selasa (11/5/2021).

Ia mengatakan, kuliner yang disajikan juga bersifat tematik sehingga akan berganti-ganti setiap pekannya.

Namun, secara umum ada empat tema utama, di antaranya, seafood, parade steak, nusantara, dan kuliner Bali – Lombok.

Selain itu, setiap bulannya juga direncanakan festival kuliner. Pengunjung dapat menyaksikan aksi para koki yang mememasak langsung di stage utama.

“Tapi, saat siang hari Kampung Sabin menjelma menjadi spot wisata swafoto bertema Ubud,” ujar Ageng Naryana.

Kawasan Kampung Sabin yang luasnya hampir mencapai satu hektare itu sengaja didesain untuk menghadirkan spot swafoto Instagramable.

Hal itu terlihat dari areal tempat duduk pengunjung yang temanya berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Ia mengakui secara umum pembangunan Kampung Sabin baru mencapai kira-kira 90 persen.

Namun, pihaknya memastikan Kampung Sabin siap menyambut pengunjung yang ingin berwisata kuliner dengan nuansa Ubud di Cirebon.

“Kami sudah soft opening sejak pekan lalu, dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat,” kata Ageng Naryana.

4. Bukit Antigalau

Objek wisata Bukit Antigalau di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, baru saja dibuka.

Tempat wisata yang berada tak jauh dari Padepokan Antigalau milik M Ujang Busthomi itu menyajikan indahnya hamparan perbukitan.

Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan Situ Patok yang berada tepat di bawah obyek wisata tersebut.

Selain itu, gagahnya Gunung Ciremai yang berada di sisi kiri objek wisata Bukit Antigalau juga dapat dinikmati pengunjung.

Bahkan, saat malam hari dan jika cuaca cerah maka pemandangan kerlap-kerlip lampu akan terlihat sejauh mata memandang.

Pemilik Objek Wisata Bukit Antigalau, M Ujang Busthomi, mengatakan, sengaja memanfaatkan keindahan alam di kawasan itu sebagai wisata swafoto.

Selain itu, objek wisata yang berada di lahan seluas satu hektare tersebut ingin menyajikan sesuatu hal yang berbeda.

“Kami mencoba menghadirkan wisata alam perbukitan yang pertama di Cirebon, karena biasanya konsep ini berada di luar daerah,” ujar M Ujang Busthomi saat ditemui seusai peresmian.

Ia mengatakan, konsep wisata yang diusung Bukit Antigalau pun sangat istimewa karena menyuguhkan panorama perbukitan, gunung, landscape perkotaan, hingga lautan dalam satu tempat.

Karenanya, YouTuber yang dikenal sebagai “Pemburu Setan Belek” itupun telah menyiapkan rencana pengembangan meski Bukit Antigalau baru dibuka hari ini.

“Ini hanya tahap awalnya, di bagian lain masih kami siapkan tempatnya, dan rencananya akan membuat penginapan berkonsep cottage juga,” kata M Ujang Busthomi.

Ujang menyampaikan, objek wisata Bukit Antigalau buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Di tempat tersebut, terdapat beberapa spot foto berlatar belakang Situ Patok. Spot foto itu tampak berbentuk panggung kecil yang menjorok ke sisi bukit.

Pengunjung juga bisa menikmati sejumlah fasilitas, di antaranya, wahana wisata anak-anak, musala, Kafe Antigalau, dan lainnya.

Para pengunjung dapat mencicipi beragam kuliner khas di Kafe Antigalau, misalnya Kopi Antigalau yang bercita rasa otentik.

Kopinya terasa kuat, dan berpadu sempurna dengan susu sehingga memunculkan rasa khas yang seolah tiada duanya.

Perjalanan menuju objek wisata Bukit Antigalau juga tampaknya membutuhkan perjuangan, karena harus melintasi jalanan yang naik turun.

Beberapa tanjakan juga terlihat cukup curam sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati saat melintasinya.

Namun, setibanya di lokasi pengunjung bakal menikmati hamparan pemandangan alam yang memanjakan mata.

Untuk menikmati objek wisata Bukit Antigalau, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp 7 ribu untuk dewasa dan Rp 5 ribu bagi anak-anak.

Sementara pada akhir pekan tiket pengunjung dewasa menjadi Rp 10 ribu perorang dan Rp 7 ribu untuk anak-anak.

5. Goa Sunyaragi

Salah satu objek wisata Cirebon yang paling terkenal adalah Goa Sunyaragi.

Terletak di Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon Goa Sunyaragi termasuk mudah diakses.

Dibalik keindahan dan kemegahan Goa Sunyaragi, wisata Cirebon satu ini juga menyimpan cerita atau mitos di dalamnya.

Mitos ini berkaitan dengan Patung Perawan Sunti yang ada di objek wisata Cirebon Goa Sunyaragi.

Bagaimana kisahnya, simak penuturan travel.kompas.com berikut ini.

Bangunan cagar budaya Goa Sunyaragi ini lebih mirip dengan candi yang disusun dari batu-batu karang dibanding gua.

Dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati sekitar abad ke-16, yaitu Pangeran Mas Zainul Arifin, dulunya kompleks goa dikelilingi danau penampungan air dan pohon Jati.

Namun, saat ini danau sudah mengering.

Goa Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari Keraton yaitu Keraton Kasepuhan.

Penyematan kata goa sendiri berasal dari “Guha” yang berarti buatan.

“Kalau goa itu kan alami terbentuknya, kalau guha itu buatan. Guha ini dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati, pada abad ke-16,” terang kepala pemandu kawasan wisata Goa Sunyaragi bernama Jajat Sudrajat kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

Asal kata Sunyaragi dan mitos Perawan Sunti

Jajat menambahkan bahwa nama “Sunyaragi” berasal dari 2 kata, yaitu Sunya yang berarti Sepi, dan Ragi yang memiliki arti Raga.

Bila digabungkan, Sunyaragi merupakan tempat bertapa atau tempat meditasi yang dahulu digunakan Sultan dan keluarganya.

Ada yang menarik saat Kompas.com bertanya lokasi goa kepada warga sekitar.

Namun, warga itu berkelakar kepada salah satu anggota tim, apakah ingin meletakkan sesaji dan meminta jodoh atau kekayaan.

Jajat pun tidak menampik bahwa ada beberapa pengunjung yang tersugesti untuk melakukan aktivitas tersebut.

“Begini, kan orang beda-beda, ada yang bersugesti untuk minta kekayaan. Hal seperti itu tergantung kepercayaan pengunjung,” kata Jajat.

Di sisi lain, ada pula sebuah mitos yang beredar di Goa Sunyaragi, yang melarang seorang anak perawan untuk menyentuh tunggul batu patung Perawan Sunti di tengah kolam.

Mitosnya, anak perawan yang nekat menyentuh patung tersebut bisa susah mendapatkan jodoh.

“Perawan Sunti sendiri adalah seorang anak perawan yang hamil dan melahirkan, tapi tidak pernah mengalami persetubuhan tubuh. Dalam agama Islam, sosok Perawan Sunti adalah ibu dari nabi Isa, Siti Maryam,” terang Jajat.

Maknanya, sambung dia, jika seorang wanita hamil, maka harus mengetahui jelas siapa suaminya dan ayah dari calon anak yang dikandungnya.

Jajat menambahkan bahwa saat ini patung asli Perawan Sunti telah diamankan di balai cagar budaya lantaran dikhawatirkan akan menimbulkan musyrik.

Adapun harga tiket masuk Goa Sunyaragi untuk umum adalah Rp 15.000, sedangkan untuk pelajar yaitu Rp 10.000.

Kawasan wisata Goa Sunyaragi buka hingga pukul 16.00 WIB secara umum, namun juga terbuka 24 jam bagi mereka yang ingin bertawasul, atau menenangkan pikiran.

Sumber: Tribunnews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.