Keindahan Batutumonga, Desa Eksotis di Atas Awan

0
1648

TNews, WISATA – Jalan-jalan ke kota Tana Toraja, Toraja Utara, jangan sampai melewatkan Batutumonga. Dari daerah perbukitan ini, kita bisa menikmati keindahan seluruh kota Toraja dari atas lereng gunung Sesean. Batutumonga berada di kaki gunung Sesean yang cukup tinggi, berada di sini rasanya berada di ketinggian yang sama dengan gugusan awan yang terhampar mengelilingi bukit.

Medan Sulit Tapi Spektakuler
Dari pusat kota Toraja Rantepao, Sobat Pesona bisa sampai di Batutumonga dengan dengan dua cara, menumpang angkutan umum dari Pasar Bolu atau menggunakan mobil sewaan. Perjalanan menuju Batutumonga membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam. Karena medan yang ditempuh cukup sulit. Selain jalanan yang berkelok dan sempit, hanya seukuran satu mobil, sisi kiri dan kanan jalan berupa jurang menganga.

Meski begitu, semua kesulitan ini akan terbayarkan dengan apa yang akan kita temui di Batutumonga lihat. Berbeda dari pemandangan perbukitan pada umumnya, dari atas lereng gunung tertinggi di Tana Toraja ini terlihat puncak-puncak bukit dan hijaunya pucuk pepohonan yang menyembul di balik gulungan awan dan kabut di kaki gunung Sesean.

Saat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan pedesaan di atas awan Batutumonga adalah di pagi hari, sesaat menjelang matahari terbit. Namun, pemandangan malam hari dari Batutumonga tak kalah indahnya. Dari Batutumonga, terlihat gemerlap kerlap kerlip lampu kota Rantepao yang berada di kaki bukit.

Situs Bersejarah
Batutumonga memadukan keindahan alam desa di atas awan dan rumah tradisional Toraja, Tongkonan. Selain itu, Batutumonga memiliki situs-situs peninggalan sejarah berupa makam-makam batu kuno yang memiliki nuansa magis. Di sini terdapat makam-makam kuno yang mudah ditemukan di sisi kiri kanan jalan. Gambar terkaitMakam tua yang menarik untuk disinggahi adalah Bori Parinding di Kecamatan Sesean dan Lo’ko Mata di Kecamatan Sesean Suloara. Bori Parinding adalah sebuah kompleks pemakaman tua yang mulai dipakai pada tahun 1717. Jenazah yang dimakamkan di Bori Parinding merupakan keluarga bangsawan keturunan Nenek Ramba. Salah satu yang unik di pemakaman ini adalah keberadaan batu-batu menhir berukuran raksasa yang terletak di halaman depan Bori Parinding.

Tak hanya makam-makam tua untuk orang dewasa, di Bori Parinding, di Batutumonga juga bisa ditemui pemakaman bayi yang kini sudah jarang sekali dilakukan. Adat Toraja, memakamkan bayi di kuburan pohon, di dalam tubuh pohon tarra. Usia pohon tarra di sini diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun. Berbeda dengan Bori Parinding, Lo’ko mata hanya menyajikan bongkahan batu sebesar satu bukit kecil yang bisa memuat ratusan makam dengan 30-40 jasad per lubang. Hasil gambar untuk memakamkan bayi di kuburan pohon, di dalam tubuh pohon tarra torajaFasilitas Penginapan
Kawasan ini memiliki beberapa guest house yang bisa disewa oleh para wisatawan. Salah satu guest house yang berada di titik tertinggi adalah Mentirotiku, artinya ’pemandangan yang indah dan luas’. Bangun tidur, langsung menikmati hamparan pemandangan lembah di bawah Batutumonga dan matahari terbit. Hasil gambar untuk toraja  Mentirotiku

Sumber : pesona.travel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.