Keindahan Candi Gedong Songo

0
1585

TNews, WISATA – Selain Candi Ijo di Jogja, ada lagi candi yang terletak di ketinggian daerah pegunungan, yaitu Candi Gedong Songo di Semarang, tepatnya wilayah Bandungan. Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Wisata Ungaran ini berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, sehingga udara di sini sejuk dan segar dengan suhu 19 – 27°C.

Gedong sendiri berarti bangunan, sedangkan Songo dalam Bahasa Indonesia berarti 9. Nama ini menandakan jika ada 9 bangunan candi yang terdapat di komplek ini. Untuk memasuki area wisata Candi Gedong Songo, wisatawan lokal cukup membayar tiket sebesar IDR6.000 setiap Senin – Jumat dan IDR7.500 di hari libur, sedangkan wisatawan asing IDR35.000. Selain bermanfaat, murah pula!

Candi Hindu yang ditemukan kembali 10 abad kemudian

Candi Gedong Songo diperkirakan merupakan salah satu peninggalan jaman Kerajaan Mataram Kuno dibawah kepemimpinan Raja Putera Sanjaya sekitar abad VIII Masehi. Ini diperkuat dengan adanya bukti-bukti corak Hindu yang terdapat di kompleks candi, seperti arca dan Lingga Yoni. Arca para dewa Hindu yang ada di sini, antara lain Siwa Mahaguru, Siwa Mahakala, Siwa Mahadewa, Maharsi Agastya, dan Ganesha Durgamahesasuramardhani.

Bentuk bangunan candi di kompleks Candi Gedong Songo ini sama dengan khas candi Hindu lainnya, yaitu atap berundak. Ini menandakan dulunya kompleks candi ini juga dipergunakan untuk ritual peribadatan ajaran Hindu, karena secara filosofis, candi dianggap sebagai tempat tinggal para dewa. Dan juga semakin tinggi atap dibuat, maka semakin dekat roh nenek moyang dengan manusia. Dengan begitu, doa-doa selama upacara persembahan atau peribadatan merea akan lebih mudah didengar para dewa dan roh leluhur. Itulah mengapa candi yang berada di puncak tertinggi di kompleks ini disebut Puncak Nirwana.

Penemuan komplek candi ini awalnya ditemukan oleh seorang pejabat administrasi Belanda yang ditugaskan di Semarang bernama Joan Gideon Loten pada tahun 1740. Lalu pada 1804, Sir Thomas Stanford Raffles memberi nama Gedong Pitu karena ia menemuan tujuh bangunan di komplek ini. Disusul dengan adanya tulisan yang membahas tentang keberadaan situs purbakala ini di tahun 1865 oleh Frederich dan Hoopermans.

Pada masa pemerintahan Belanda, Van Stein Callenfels melakukan penelitian kembali dan menemukan dua bangunan tambahan di sekitar komplek. Komplek ini pun berubah nama dari Gedong Pitu menjadi Gedong Songo. Kemudian kompleks candi ini diinventariskan ke Dinas Purbakala Belanda pada tahun 1910 – 1911. Publikasi pertama tentang penemuan itu muncul di tahun 1925 oleh Van Braam.

Menelusuri 5 dari 9 candi Gedong Songo

Meski dijelaskan ada 9 candi, tapi para pengunjung hanya diperbolehkan berkunjung sampai candi kelima saja. Pada tahun 1928 – 1929, pemerintah Belanda pernah melakukan perbaikan pada Candi Gedong I dan II. Pemugaran itu kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia di tahun 1972 -1982. Upaya pemugaran dilakukan untuk merapikan dan memperindah tanpa merubah struktur asli candi.

Candi Gedong I memiliki bentuk persegi panjang dengan tinggi bangunan lebih kurang 5 meter. Terdapat pula relief dan pahatan berupa bunga di dinding batur atau bangunan setinggi sekitar 1 meter yang menopang candi pertama ini. Pada area ini, terdapat altar yang cukup luas. Di halaman Candi Gedong I para wisatawan biasa mengambil foto bahkan tak jarang juga dijadikan latar foto pre-wedding. Jadi, anda harus sedikit mengantri dan bersabar ketika akan memasuki komplek yang pertama ini.

Anda selanjutnya akan dipandu menuju Candi Gedong II. Di depan candi, anda akan menemukan reruntuhan candi dengan ukuran yang lebih kecil. Banyak yang menduga itu adalah Candi Perwara yang sering dianggap sebagai penjaga. Seperti Candi Gedong I, di sini anda juga dapat menemukan batur yang menjadi kaki candi. Batur di Candi Gedong II, berbentuk bujur sangkar dengan tinggi 1 meter dan luas sekitar 2,2m². Anda juga dapat menemukan curuk atau tempat arca di dinding bagian luar Candi Gedong II. Pada bagian bawah curuk ini terdapat dua kepala naga, sedangkan atasnya terdapat kalamakara.

Candi Gedong III, memiliki 3 buah candi dalam satu komplek. 2 candi berukuran cukup besar yang seolah-olah candi kembar menghadap timur dan 1 bangunan candi berukuran lebih kecil menghadap ke arah barat. Bentuk dari kedua candi yang nampak serupa itu mirip dengan Candi Gedong II. Dan di area ini, anda dapat menjumpai 2 arca Dewa Siwa yang sedang berdiri sambil membawa gada. Candi yang berukuran lebih kecil diduga menjadi semacam tempat penyimpanan pada jaman dulu. Arca Ganesha dan Durga bertangan 8 juga dapat anda lihat di dinding candi utama Candi Gedong III.

Perjalanan menjelajahi Candi Gedong Songo selanjutnya adalah menuju Candi Gedong IV. Candi ini hampir mirip seperti bangunan candi di Gedong II. Anda akan melihat candi utamanya dengan batur setinggi 1 meter juga. Candi ini juga memiliki selasar yang mengelilinginya dengan lebar kira-kira setengah meter. Selain itu, anda juga akan mendapati reruntuhan bangunan yang diduga pula adalah Candi Perwira. Nah, di antara Candi Gedong III dan IV anda bisa menikmati pemandangan uap yang ternyata berasal dari sumber air panas. Anda juga dapat merasakan berendam di pemandian air panas sambil melepas lelah.

Seperti yang disebutkan di awal jika kompleks Candi Gedong Songo yang dibuka untuk wisatawan adalah hanya sampai di Candi Gedong V. Di kompleks ini, terdapat sebuah candi utama yang jika dilihat lagi menyerupai Candi Gedong II & IV. Pada area Candi Gedong V juga terdapat reruntuhan bangunan Candi Perwira. Sebuah arca Ganesha duduk bersila juga bisa anda temui, tepatnya di dinding bagian luar dari candi utama di Gedong V. Selanjutnya, anda akan diantarkan untuk kembali kebawah dengan jalur yang berbeda. Ini menjadi keistimewaan tersendiri karena anda juga dapat melihat keindahan lereng Gunung Ungaran dari sisi yang lainnya.

 

Sumber : bonvoyagejogja.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.