Sandiaga: MesaStila100 Jadi Momentum Kebangkitan Sport Tourisme

0
71
(foto google)

TNews, WISATA – Menparekraf Sandiaga Uno menyebut event MesaStila100 2021 adalah ikon sport tourism. Keberhasilan event ini jadi momentum untuk Jakarta Marathon dan Borobudur Marathon.

“Event MesaStila100 ini adalah event yang menjadi ikon dari sport tourism atau pariwisata berbasis olahraga. Kebetulan saya bersama Pak Sugeng (General Manager MesaStila) dan Pak Agus juga Pak Hendra Wijaya sudah mengelola ini berapa tahun terakhir. Ini akan kita tingkatkan seiring dengan era pariwisata baru yaitu pariwisata berbasis alam, olahraga dan juga pariwisata yang bisa menggerakan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” kata Sandi kepada wartawan dalam event MesaStila100 2021 di Losari Grabag, Kabupaten Magelang, Minggu (10/10/2021).

Adapun MesaStila100 merupakan lari ultra trail yang bertujuan untuk memicu kekuatan fisik dan pengalaman dengar latar belakang budaya Jawa. Selain itu, peserta melihat pemandangan alam yang unik sepanjang rute perjalan. Event ini menjadi salah satu sport tourism di Indonesia dan pelaksanaan saat ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Event ini juga turut serta mempromosikan pariwisata di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Magelang. Adapun event ini dilaksanakan mulai Jumat (8/10) hingga Minggu (10/10). Untuk kategori lomba meliputi 12K, 25K, kemudian ada ultra yakni 50K, 75K dan 100K. Rute yang dilewati meliputi beberapa pegunungan di Jawa Tengah seperti Gunung Andong, Merbabu, Telomoyo dan Gilipetung.

“Kita lihat sepanjang jalur yang sangat unik. Rutenya hampir sama dengan beberapa tahun yang lalu, tapi ada satu adaptasi karena kita meningkatkan elevasi dan itu yang menjadi salah satu sensasi dari MesaStila100. Dari kabar teman-teman yang baru saja menyelesaikan 50K bahwa ini setelah tahun lalu absen, virtual. Tahun ini merupakan tahun yang sudah ditunggu-tunggu,” ujar Sandi.

“Ini slot semuanya sold out dalam dua minggu merupakan rekor dari MesaStila100 bahwa slot ini menjadi slot yang sangat dinanti-nantikan. Ini menjadi pelajaran juga untuk event-event selanjutnya yaitu Jakarta Marathon, Borobudur Marathon. Mari kita gunakan ini sebagai momentum kebangkitan kita,” tutur Sandi yang ikut lari di kategori 12K.

Sandi yang ikut dalam kategori 12K dengan start pukul 06.30 WIB, Minggu (10/10). Semula sempat pesimistis bisa mengikuti event ini karena belum istirahat dan lain-lainnya. Kendati demikian, setelah melewati kilometer ke-3 menemukan adrenalin dan menemukan juga tanjakan yang ngangeni.

“Pesimis bisa dapat pengalaman yang menarik, tapi Alhamdulillah setelah lewat kilometer ke-3 seperti ada adrenalin, seperti ada endorfine mulai nendang, terus masuk yang kita sebut sebagai tanjakan yang ngangenin, tanjakan rindu. Tanjakan rindu di kilometer 4 sampai kilometer 7 setelah itu naik turun, naik turun sampai puncaknya di hutan pinus. Alhamdulillah kita bisa melewati dengan checkpoint terus sempet ada tempat yang buat foto-foto. Alhamdulillah bisa,” kenang Sandiaga Uno.

Keikutan Sandiaga dalam event MesaStila100 2021, kata dia, tidak memiliki target.

“Nggak ada target. Karena aku tadinya malah nggak berani ngambil karena nggak ada istirahat,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager MesaStila Sugeng Sugiantoro mengatakan pelaksanaan pada tahun ini berbeda sekali dengan tahun sebelumnya 2019. Dimana pada tahun ini jumlah peserta hanya 461, kemudian pelaksanaan di masa pandemi Covid-19.

“Bedanya tentunya jumlah (peserta) sedikit karena kami masih di masa pandemi, Alhamdulillah bisa. Kami buat tenda buat lesehan supaya memecah kerumunan. Yang kedua tantangan buat panitia,” ujar Sugeng.

Dalam start, katanya, peserta harus dipecah-pecah. Misalnya, satu kategori peserta 100 dilakukan tiga kali start. Ini salah satu yang membedakan pelaksanaan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kemarin pas di atas 100 (peserta) dilakukan start 3 kali, dipecah. Kalau dulu berkerumun, ini ada jaraknya semua, itu yang membedakan. Dari sisi antusias luar biasa. Kita umumkan dua minggu, langsung penuh dan kita tidak boleh menambah di atas 500, tapi kita hanya 461. Itu sudah kita batasi,” katanya.

Dalam event MesaStila100 ini juga diikuti 37 WNA yang tinggal di Indonesia (expatriate) dari 14 negara.

“Mereka (WNA) expatriate,” kata dia

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.