BPBD Yogyakarta akan Pasang EWS Otomatis, Minimalkan Risiko Banjir

0
71
Gambar : Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat saat diwawancarai awak media di Balai Kota terkait EWS otomatis, Selasa (27/2/2024). Foto: Clementine Roesiani.

TNews, YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta berencana memasang tiga alat sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) otomatis.

Saat ini baru satu EWS otomatis yang dipasang di anak sungai yang sering mengalami banjir, yakni di anak sungai Belik, yang berada di Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat dalam jumpa persnya di Balai Kota, Selasa (27/2/2024) mengatakan, EWS dengan sistem otomatis rencananya bakal dipasang di tiga sungai yakni Sungai Buntung, Sungai Tekik, dan Widuri.

“Bukan kali yang besar seperti selokan, tetapi di pemukiman yang padat dan itu sering airnya naik. Ini yang kami utamakan pasang.”

“Pemasangan EWS otomatis penting agar masyarakat di bantaran sungai dapat melakukan evakuasi mandiri secara dini untuk mengurangi risiko bencana.”

Nur juga menambahkan, EWS dengan sistem otomatis akan mengeluarkan suara peringatan bagi masyarakat untuk siap siaga saat indikator ketinggian permukaan air sungai sudah merah atau menyentuh ambang batas.

BPBD Kota Yogyakarta sendiri telah memasang EWS di 17 titik, yakni 8 titik di Sungai Code, 4 titik di Sungai Winongo, dan 5 titik di Sungai Gajahwong, serta dilengkapi dengan telemetri di 4 titik untuk mengukur ketinggian ait sungai, namun EWS otomatis baru terpasang di Sungai Belik, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

“EWS otomatis sangat diperlukan lantaran dapat memberi peringatan lebih cepat dibanding EWS konvensional. Saat EWS otomatis berbunyi, warga dapat segera berpindah menyelamatkan diri ke titik kumpul yang sudah ditentukan di tiap kampung.”

Nur juga menjelaskan perbedaan cara kerja EWS konvensional dan otomatis. Pada EWS konvesional harus dilakukan pemantauan telemeteri lewat CCTV secara berkala. Jika debit air dinilai berbahaya, petugas BPBD Kota Jogja akan memperingatkan warga yang berada di bantaran sungai.

“EWS otomatis lebih memiliki keunggulan data. Debit air dapat dipantau berdasarkan Real Time. Hal ini memudahkan pemantauan kenaikan debit air, puncak debit air tertinggi hingga debit air turun”.*

Reporter : Clementine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.