Waket DPRD Provinsi Gelar Reses dengan Konsituen dan Wartawan

0
255
Pelaksanaan reses yang digelar waket DPRD Sulut
Pelaksanaan reses yang digelar waket DPRD Sulut
Pelaksanaan reses yang digelar waket DPRD Sulut

TOTABUANEWS.COM, Manado – Wakil ketua (Waket) dewan perwakillan rakyat daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) Jodie Watung, senin (02/09/2013) menggelar reses dalam rangka menyerap dan mendengarkan aspirasi masyarakat yang di hadiri oleh para kostituen diantaranya masyrakat yang berasal dari pandu, serta wartawan, bertempat di relio cafe, bahu manado. Watung dalam sambutanya mengatakan, reses ini merupakan reses kedua pada tahun ini.

“Beberapa waktu lalu kita telah melakukan reses pertama, sekarang kita melakukan reses ke dua dalam rangka menyerap dan mendengarkan aspirasi masyarakat, sebelum pembahasan APBD-P, agar nanti di alokasikan anggarannya di APBD-P pemerintah Provinsi,” jelas anggota Dewan dari Partai Demokrat ini.

Watung berharap, hasil reses yang ada nanti, bisa tindak lanjuti secara serius oleh Pemprov Sulut,”Kita berharap Pemprov bisa menindak lanjuti hasil Reses yang kami lakukan, sebab Pemprov merupakan. Pelakksanaan dari agenda-agenda yang ada nanti,” ujar Watung. Pada kesemppatan itu, salah satu wartawan yang hadir pada kegiatan reses tersebut menyampaikan keluhan masyarakat yang sering didengar yakni masyarakat Malalayang dan Tanawangko tentang pelebaran jalan trans Sulawesi yang dapat berakibat tergusurnya. Pedagang di sabuah bambu yang berada di samping jalan trans.

“Pelebaran jalan trans Sulawesi mulai dari malalayang sampai Tanawangko bisa berakibat fatal buat pedagaang sabuah bulu, hal ini harus di perhatikan oleh pemprov Sulut. Yang harus di Lakukan oleh pemprov adalah saat melakukan pelebaran jalan tidak menggusur para pedagang di sabuah bulu itu, mungkin gunung yanng ada di sebelah di jalan bisa di kikis.” Harap jamal wartawan dari RAL Manado. Hal ini kemudian di taanggappi oleh Watung, bahwa dirinya akan memberikan masukan kepada Pemprov Sulut agar pelebaran jalan trans tersebut, tidak mengorbankan para pedagang yang ada.

“Saya pikir Pemprov Sulut juga tidak akan mengorbankan para pedagang yang ada senjang jalur tersebut, sebab mereka jugakan bisa di jadikan sebagai tempat wisata kuliner yang bisa di kunjungi oleh para turis. Akan tetapi kami akan menyampaikan juga kepada pihak Pemprov sebagai Penanggung jawab, untuk bisa menseriusi hal ini,” papar Watung.

Sementara Suratman wartawan Jurnal Manado menyampaikan, Kelurahan dendengan dalam kampung Merdeka- jalan Lingkar dari dendengan dalam tembus pal II, sampai saat ini belum sepenuhnya di perbaiki paska banjir. Menanggapi hal tersebut, Watung mengungkapkan Ia juga sudah beberapa kali melakukan pertemuan di Dendengan dalam, dan sudah menyampaikan kepada Pemprov untuk segera memperbaiki jalan lingkar di dendengan dalam kampung Merdeka, sebab jalan ini merupakan Jalan yang sangat strategis untuk mengatasi kemnacetan.

“Kami akan sampaikan kepada Pemprov untuk memperbaiki jalan lingkar itu bukan dengan tambal sulam” tutup Watung. (ismail)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.