TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Belum habis persoalan tentang ketidakjelasan Pengadaan Motor Dinas sebanyak 24 Unit, Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali disorot. Kali ini terkait dugaan ‘permainan’ dalam pengadaan kurang lebih 70 pasang baju dinas, yang diperuntukkan bagi Kepala Cabang Diknas (Kacabdin) dan guru-guru Bolmong. Baju dinas tersebut dianggap tidak berkualitas.
Menanggapi hal ini, personel Komisi III DPRD Bolmong Royke Wayong berpendapat, selaku sosial kontrol, sepaham dengan dugaan tersebut. Menurutnya, kecurigaan ini tercium sejak tender pengadaan baju dinas yang dilakukan oknum PPTK Dinas Pendidikan Bolmong. Di mana oknum ini sengaja mencari tender murah pihak ketiga yang sudah pasti hasilnya jauh di bawah standar.
“Dari hasil yang saya temukan, baju dinas yang dijahit hampir semuanya tidak berkualitas. Lihat saja, seperti kantong kanan yang dijahit tidak sama rata dengan kantong sebelah kiri. Belum lagi ukuran baju tersebut ada yang tidak pas di badan alias terlalu kecil. Jangan sampai ini ada unsur kesengajaan untuk mengambil keuntungan,” ujar Wayong.
Karenanya, DPRD Bolmong rencananya akan memanggil Dinas Pendidikan untuk dimintai keterangan.
“Kami berjanji dalam waktu dekat ini kami akan memanggil instansi tersebut untuk menggelar hearing,” sambung dua anggota legisltatif (Aleg) lainnya, Welty Komaling dan Alfian Pobela.
Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Keuangan (Kasubag) di Dinas Pendidikan Bolmong, Saleh Atilu, ketika dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. Menurutnya, tender pengadaan baju dinas tersebut sudah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.
“Itu tidak benar. Prosesnya sudah sesuai dengan prosedur, nanti saya akan meng-croschek ke pihak ketiga jika benar ada masalah,” terang Atilu. (gito/eky)