TOTABUANEWS, Kotamobagu – Setelah pengumuman kelulusan sekolah , sejumlah siswa SMA/ SMK di Kota Kotamobagu (KK) langsung melakukan aksi corat-coret seragam sekolah.
Wakil Walikota (Wawali) Kotamobagu, Drs Hi Jainuddin Damopolii ketika dihubungi Media ini, Selasa (20/05) kemarin, mengakui bahwa aksi coret – coret seragam ini akan menjadi pengalaman Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, agar kedepan aksi serupa tidak dilakukan oleh Siswa – Siswa saat merayakan kelulusanya. “Aksi coret – coret ini akan jadi pengalaman dan pelajaran untuk perubahan kedepan menuju lebih baik,” kata Jainuddin.
Jainuddin mengatakan, alangkah baiknya para Siswa tidak melakukan coret seragam. Melainkan, seragam bekas yang masih layak pakai, bisa disumbangkan ke Siswa lain yang membutuhkannya. “Karena ini sudah terjadi Maka, harapan kita (Pemkot,red) Siswa tidak lagi melakukan aksi serupa,” tuturnya.
Ditambahkan, bahwa menekan budaya Siswa melakukan aksi coret – coret seragam ini. Tak lepas dari peran orang tua murid. “Mengantisipasi terjadinya coret seragam yang dilakukan siswa seperti ini, perlu peran serta orang tua dan masyarakat pada umumnya,” ucap Papa Et sapaan akrab Jainuddin Damopolii.
Pantauan Media ini , sekitar pukul 12.00 sejumlah siswa yang mengenakan seragam putih abu-abu melakukan aksi corat-coret seragam sekolah di beberapa sudut Kota.
Mereka menggunakan spidol warna hitam dan cat semprot beragam warna untuk mencorat-coret seragam.
Iyang (18) salah satu siswi SMK di Kotamobagu mengakui hanya ikut – ikutan dalam aksi coret yang mereka lakukan itu. “Cuma suka bacoret kua, sama dengan tamang – tamang ada bekeng,” singkat Iyang sembari melanjutkan aksi mereka bersama teman – temannya. (dar)