TOTABUANEWS, Passi – Munculnya usulan dari saksi Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) untuk belum menetapkan calon anggota legislatif terpilih dari partai berlambang beringin ini menimbulkan tanda tanya.
Hal ini terkuak saat Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Bolmong melakukan rapat pleno penetapan suara dan perolehan kursi parpol yang dilaksanakan Senin (12/05) kemarin di Desa Lobong Kecamatan Passi. Saksi dari Partai Golkar mendesak KPU Bolmong untuk menetapkan suara dari Partai Golkar, akan tetapi dengan syarat belum menentukan siapa caleg yang akan ditetapkan sebagai calon terpilih khusus Dapil 5 (lima) dan dapil 6 (enam).
Ketua DPD PG Kabupaten Bolaang Mongondow Hj Marlina Moha-Siahaan ketika dikonfirmasi terkait dengan hal ini mengatakan, bahwa pihaknya telah membentuk tim untuk membahas masalah ini. “Silahkan hubungi Widdi Mokoginta,karena kami telah memberikan mandat kepada mereka,”ujar mantan Bupati Bolmong tesebut.
Sementara itu, Sekretaris Partai Golkar Bolmong Widdi Mokoginta ketika dihubungi Media Totabuan membenarkan bahwa pihaknya tengah mengkaji perolehan suara Partai Golkar di Dapil 5 dan Dapil 6.
Menurut Widdi, tim etik dari partai teserbut telah dibentuk sejak februari lalu dan sedang menelusuri dua caleg peraih suara terbanyak di dapil 5 dan dapil 6. “Iya benar, kami tengah melakukan verifikasi terhadap caleg di dapil tersebut dan kami menemukan adanya indikasi pelanggaran etik partai,”ujarnya.
Ketika ditanya apakah kedua caleg terpilih bisa didiskualifikasi, Widdi mengatakan, telah mengusulkannya pergantian ke KPUD Bolmong dan hal itu menjadi ranahnya KPU. Seperti diketahui, bahwa Caleg peraih suara terbanyak di dapil 5 diraih oleh Robby Girot, sementara itu di Dapil 6 diraih oleh I ketut Sukadi. Nasib kedua caleg tersebut masih sangat ditentukan oleh partai yang mengusung mereka sebagai calon anggota legislatif. (Sub)
