TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Dari hasil pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), ternyata jumlah pemilih di Kota Kotamobagu (KK) berkurang 2,2 Persen. “Bila dilihat dari data Pilpres jumlah pemilih waktu itu 89.359 orang, sementara daftar pemilih sementara (DPS) hasil pencoklitan 87.262 pemilih. Bila dirinci turunnya sebanyak 2.127 orang pemilih,” kata Asep Sabar, Komisioner KPU Kotamobagu yang membidangi data pemilih dan informasi, di kantornya Sabtu (05/09/15).
Menurut Asep, persoalan penduduk memang sangat dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu, selalu ada yang pindah domisli, meninggal dan lain-lainnya. “Penurunan itu terjadi karena memang Pilpres bersifat nasional, mereka yang pendatang atau pekerja kontrak bisa memilih disini. Contohnya adalah proyek pembangunan sebuah hotel di Kotamobagu dengan pekerja diatas 300-an orang, mereka mendaftarkan diri ke KPU Kotamobagu dan menghapus datanya yang ada di daftar pemilih daerah asal. Sementara lainnya adalah para pekerja di perusahaan tambang.”
Namun demikian, masih kata Asep, pihaknya akan tetap terus memantau perkembangan tersebut. Hasil coklit juga menunjukkan tidak sedikit warga yang tidak dikenal, atau pendatang yang tidak memiliki identitas. Karena itu Asep berharap kepada masyarakat untuk proaktif meng-check sendiri namanya di daftar pemilih. “Sesuai tahapan, dalam dua hari kedepan PPS akan menempel daftar pemilih di balai desa/kelurahan maupun ditempat-tempat yang dirasa penting, termasuk masjid. Ini agar masyarakat bisa melihat namanya.”
Dan, bila ada masyarakat yang belum terdaftar, lanjut Asep, dipersilakan melapor ke PPS dengan membawa identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK). “Kalaupun ada warga pendatang yang ingin melakukan pencoblosan di Kotamobagu, sebaiknya dilengkapi dengan surat pindah dari daerah asal.”
TIM TOTABUANEWS