Sangadi Ini Tuding Pemeriksaan Inspektorat Boltim Karena Kepentingan Politik

0
412
Kemendagri dan KPK Surati Pemda Boltim
Meike Mamahit

TOTABUANEWS, BOLTIM – kepala desa Bongkudai Selatan Kecamatan Modayag, Revindo Tumiwa menuding bahwa pemeriksaan Inspektorat Boltim karena kepentingan poltik. “desa saya sudah dua kali diperiksa oleh Inspektorat, pemeriksaan pertama desa saya terbaik dalam pengelolaan keuangan, tapi entah kenapa ada pemeriksaan kedua kalinya, saya curiga ini mencari kesalahan untuk mengganti saya.” Kata Revindo.

Ia menambahkan, jika temuan yang terdapat didesanya hanya sebagai alasan untuk menjatuhkan posisinya. “temuan di Desa saya hanya pembuatan lapangan, yang pekerjaanya sudah selesai, dan itu yang di permasalahkan,” tambahnya

Terpisah, Kepala Inspektorat Boltim Meike Mamahit, mengatakan pemerintah daerah dalam melakukan pemeriksaan tidak ada interpensi siapapun karena semua sesuai aturan. “kami dalam melakukan pemeriksaan tidak dilakukan berdasarkan kepentingan, karena hasil dari pemeriksaan akan mendapati sejumlah temuan dimana dana tersebut akan mejadi Fiktif dan itu dipertanggung jawabkan,” kata meike mamahit.

Lanjut, jika pernyataan sangadi tersebut sangatlah tidak masuk akal karena inspektorat dalam melakukan pemeriksaan tidak memberikan rangking kepada setiap desa atau statemen sebagaimana yang dikatakanya. “kami dalam melakukan pemeriksaan tidak pernah mengeluarkan Statmen dimana salah satu desa adalah terbaik dalam melakukan pengelolaan keuangan, dan kalupun itu yang dikeluarkan oleh Sangadi, maka itu hanya menurut dia sendiri,” tambahnya.

Lebih lanjut, adapun pemeriksaan Khusus yang dilakukan di sejumlah desa di Boltim sudah sesuai petunjuk atasan, karena pertanggung jawaban keuangan mereka yang masih tidak jelas sehingga dilakukan pemeriksaan secara Khusus. “ tim Khusus melakukan pemeriksaan kedua dengan cara investigasi dilapangan baik kemasyarakat maupun ke setiap aparat, sehingga kami mendapati ada LPJ dari pengelolaan keuangan di Desa Bongkudai Selatan tidak jelas,” terangnya.

Ditambahnya, hal yang aneh jika pertanggung jawaban tidak sesuai dengan peruntukanya, dan itu yang dilakukan oleh desa Bongkudai, padahal Sekda baru melakukan perbaikan, agar kedepan nanti tidak terjadi lagi. “peruntukan yang tidak jelas dimana pembuatan Lapangan, mereka menyewa eksapator untuk meratakan lapangan, statusnya sewa, tapi saat dimintai laporan, sangadi menjawab dengan lantang, bahwa laporan tidak penting, yang terpenting pekerjaan selesai,” tuturnya.

Menurut meike dia sudah sulit mempertanggung jawabkan keuangan di Desanya sehingga langkah tersebut yang diambil. “saya fikir sangadi tersebut tidak mampu menjawab pertanyaan penggunaan Uang Negara tersebut sehingga dia langsung melakukan hal yang tidak pantas dilakukan seorang aparat dengan membanting kursi di depan Pimpinan,” tutupnya.

Diketahui temuan yang terdapat di desa Bongkudai Selatan dimana penyewaan alat berat eksapator tersebut tidak disewa pada Perusahaan alat berat melainkan pada perusahaan pengadaan Buku Tulis.

Dicky Mamonto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.