TOTABUANEWS, BOLTIM – Pelabuhan di Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), akan kembali difungsikan. Hal ini dikarenakan, pemerintah pusat akan mengembangkan pelabuhan Kotabunan yang sudah bertahun-tahun tak beroperasi.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, (Dishubkominfo) Boltim, Melsij Reefon Alung SE, pemerintah pusat dan sudah siap mengucurkan dana ke pelabuhan induk tersebut.
“Harusnya tahun ini sudah ada Rp 5,8 miliar, namun dipending tahun depan karena ada persoalan teknis yang harus diselesaikan dulu,” katanya.
Lanjutnya, dalam dokumen Rencana Induk Pelabunan (RIP) terjadi kesalahan karena disebutkan pelabuhan tersebut dinamakan pelabuhan pariwisata.
“Kami dan pihak pengelola pelabuhan sudah menghadap pak Sekda terkait ini. Secepatnya kita akan perbaiki dokumennya menjadi pelabuhan umum. Apabila tetap menggunakan pelabuhan pariwisata tak bisa dikembangkan menjadi pelabuhan niaga,” bebernya.
Menurutnya, Jika menjadi pelabuhan umum maka kedepan bisa dikembangkan menjadi pelabuhan niaga dan pelabuhan pariwisata. “Dananya untuk pengembangan fasilitas dalam pelabuhan termasuk pelebaran dermaga,” jelasnya.
Dia mengakui pelabuhan tersebut terus mengalami pendangkalan karena dampak material yang terbawa dari sungai disamping pelabuhan itu. Sehingga hal itu tetap akan di perhatikan “Kita secepatnya akan mencari cara menangani pendangkalan itu. Sehingga pelabuhan akan dapat beroperasi,” katanya.
Dia menjelaskan pelabuhan Kotabunan ini akan lebih besar daripada pelabuhan di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang dibangun pemerintah pusat dua tahun silam.
“Pelabuhan Kotabunan ini adalah yang terbesar dari bolsel, karena Areal pelabuhan Kotabunan besar hingga ke Paret,” jelasnya.
Diketahui, pelabuhan kelas III Kotabunan diresmikan pada 18 April 1983 ini sempat jaya diawal-awal pembangunanya karena digunakan kapal perintis. Namun puluhan tahun terakhir pelabuhan ini sudah tak pernah dikunjungi oleh kapal-kapal bahkan kapal ukuran kecil pun enggan merapat ke dermaga.
Dicky Mamonto