TOTABUANEWS, BOLMONG – Sepanjang jalan Trans Sulawesi tepat didepan PT Conch Bolaang Mongondow, dipenuhi kotoran gundukan tanah basah karena aktivitas kendaran milik perusahan. Akibatnya, lalulintas agak sedikit terganggu bahkan terkadang nyaris menimbulkan kemacetan, dan polusi karena debu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan (Kaban) Lingkungan Hidup, Yudha Rantung mengatakan, pihaknya telah menyurati PT Conch.
“Kami telah menyurati PT Conch, sudah dua kali malah. Bahkan kami juga langsung turun lapangan,” katanya, Senin (28/11).
Rantung mengatakan, persoalan dituruti atau tidak itu adalah urusan perusahan.
“Kami telah menyurat, ditaati atau tidak itu adalah urusannya. Persoalan ini juga berkaitan dan menjadi tanggung jawab dari Pihak perhubungan. BLH hanya mengawasi, dan mengkaji. Sementara persoalan izin itu adalah urusan Dinas Pertambangan,” jelasnya.
Saat TOTABUANEWS.COM, menyambangi Kantor Dinas Perhubungan, Kepala Dinas (Kadis), Eka Korompot juga kepala Bidang Perhubungan Darat sedang tidak berada dikantor.
Terpisah Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidarias Nasional Anti Koropsi dan Makelar Kasus (Snak Markus), Djainal Mooduto menyayangkan persoalan ini.
“Ini adalah jalan Trans Sulawesi sehingga jelas yang terganggu bukan hanya pengguna jalan di Bolmong, namun juga lintas Kabupaten dan provinsi,” ujarnya.
Mooduto berharap, Pemerintah Daerah (Pemda), dalam hal ini Dinas terkait untuk bisa segera menangani persoalan ini.
“Jangan sampai persolan ini dibiarkan berlarut dan menjadi boomerang bagi pemerintah sendiri. Harusnya dinas yang terkait pro aktif dalam mengkaji, mengkontrol dan mengawasi demi kepentingan umum,” pungkas Mooduto.
Feybi Makalalag