TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Fenomena sekaligus isu penculikan anak yang belakangan telah menyebar di berbagai media sosial, serta meresahkan masyarakat khususnya yang ada di Kotamobagu, mendapatkan tanggapan dua politis Hebat Kotamobagu. Yakni Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara dan Wakil Ketua DPRD Kotamobagu Hi Djelantik Mokodompit.
Tatong misalnya, Srikandi berparas cantik ini ditemui sejumlah awak media, Selasa (21/03/2017) pagi tadi usai memimpin upacara peringatan HUT Satpol-PP, Damkar dan Linmas, mengatakan kalau pihaknya selaku pemerintah kota dalam waktu dekat akan membentuk tim kerja khusus untuk mengantisipasi terjadinya kasus penculikan anak di Kotamobagu.
“Hal ini akan kita antisipasi dengan membentuk sebuah format kerja satpol-pp dan linmas untuk lebih memperketat lagi pengawasan dan penjagaan dilingkungan masing-masing, karena jangankan malam, siang pun para penculik anak bisa beraksi, seperti kasus barusan yang terjadi di kelurahan Matali,” kata Tatong
Tatong pun menambahkan kalau dirinya akan memerintahkan jajaran aparat desa dan kelurahan untuk menseriusi hal tersebut. “Di tingkatan pemerintahan permasalahan ini bukan hanya tanggung jawab Satuan Pol-PP dan Linmas saja, melainkan akan menjadi bahasan seluruh Lurah dan Sangadi untuk senantiasa waspada teruma di lingkungannya masing-masing” pungkas Tatong.
Hal sama pun disampaikan Djelantik. Kepada sejumlah awak media, mantan Wali Kota periode 2013-2018 yang berpasangan dengan Tatong Bara (Djelita) mendorong agar sejumlah instansi seperti sekolah bisa dipasang CCTV (Close Circuit Television) untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan tersebut.
“Pemkot kami harap bisa menseriusi hal ini dengan memasang CCTV di tempat tertentu seperti di pusat keramaian dan juga sekolah sekolah yang diduga akan menjadi sasaran sindikat penculik anak tersebut,” ujar Djelantik Selasa (21/03/2017).
Djelantik menambahkan penculikan anak merupakan fenomena baru di Bolmong Raya terlebih khusus Kotamobagu. Namun menurut Wakil Ketua DPRD Kotamobagu ini, kejahatan tersebut merupakan sesuatu yang sudah lama dan terirganisir. “Biasanya ini sering terjadi di perkotaan. Untuknya, Pemkot harus melakukan antisipasi dengan membebtuk sistim pengamanan terpadu, dan melibatkan seluruh pihak mulai dari orang tua, guru, dan juga aparat keamanan,” tegasnya.