ADVETORIAL, MANADO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut (Sulut), Selasa (16/05) sekira pukul 10.00 Wita menggelar Rapat Paripurna guna membahas beberapa agenda bersama pihak eksekutif yakni Pemerintah Provinsi Sulut.
Rapat Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw didampingi Wakil Ketua DPRD Sulut, Stevanus Vreeke Runtu, Marthen Manoppo, dan Wenny Lumentut ini membahas empat agenda sekaligus, diantaranya: Pembukaan masa sidang pertama sekaligus penyampaian laporan kinerja alat kelengkapan DPRD dan pembukaan masa sidang kedua, Pengambilan keputusan terhadap Ranperda tentang penyertaan modal Pemerintah Provinsi Sulut kepada PT Membangun Sulut Hebat Perseroan Daerah sekaligus penyampaian laporan pelaksanaan reses pertama di Tahun 2017, serta penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sulut tentang pengelolaan Taman Hutan Raya Gunung Tumpah H V Worang.
Rapat Paripurna ini dihadiri oleh Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE, Anggota DPRD Provinsi Sulut, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Forkopimda, Kepala BIN, Kepala BPK, Kepala BNN, Kepala Bakamla, Rektor Universitas Sam Ratulangi, SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulut, serta Insan Pers. Dalam rapat paripurna tentang penyampaian laporan kinerja Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Ketua DPRD Provinsi Sulut Andrei Angouw memberikan apresiasi atas kinerja AKD.
Sementara itu, terkait dengan rapat paripurna dalam rangka penyampaian laporan hasil reses, Sekretaris Komisi III, Edwin Lontoh menyoroti ketidakhadiran para kepala-kepala SKPD yang hadir saat rapat.
Menurut Lontoh, Gubernur Olly Dondokambey harus mengevaluasi kembali kinerja para kepala SKPD yang tidak hadir, saat gelaran agenda-agenda penting saat rapat paripurna. “Dari 40 kepala SKPD yang ada di Sulut, hanya beberapa saja yang hadir saat rapat paripurna ini. Bagaimana mau menyampaikan hasil reses, kalau pihak kepala SKPD-nya saja tidak hadir. Mudah-mudahan mereka memiliki tugas yang lebih penting, kalau tidak, saya harap pak Gubernur dapat menyikapi hal ini untuk kedepan yang lebih baik,” ujar Lontoh.
Dan terkait dengan Ranperda tentang Tahura (Taman Hutan Rakyat) Gunung Tumpa H.V Worang Gubernur Olly Dondokambey menyampaikan bahwa Ranperda ini dianggap penting bagi pariwisata di Sulut, karena di Tahura gunung Tumpa tersebut banyak satwa-satwa khas Sulut yang bisa ditemui.