TOTABUANEWS, BOLTIM – Karyawan PT Arafura Surya Alam (ASA) berada di Desa Kotabunan Induk, mengancam warga untuk dilapor ke polisi, disinyalir hal itu untuk menakut-nakuti warga Bulawan Induk.
Samsu Abujulu (30) warga Desa Bulawan Induk Dusun 3, mengakui dirinya menjadi korban pengancaman oleh salah satu oknum karyawan PT ASA. “Karyawan PT ASA telah mengancam saya akan dilaporkan ke polisi,” kata samsu.
Samsu Mengungkapkan, PT ASA telah merusak tanaman miliknya. Tapi saat dimintai ganti rugi pihak PT ASA membayar tanamannya tidak sesuai harga. “Dia (karyawan PT asa) memberikan uang Rp500 ribu tapi saya tolak karena, tanaman yang rusak ada dua pohon yaitu kelapa dan coklat yang siap panen, uang itu tak sesuai dengan harga tanaman yang saya urus,” kata Samsu saat memberikan keterangan, Minggu (10/9/2017).
Lebih memiriskan, Ketika Samsu tidak mau menerima uang dari pihak PT ASA itu, oknum karyawan PT ASA mengancam dengan membawah persoalan ini ke pihak berwajib. “Waktu saya menolak uang Rp500 ribu dari perusahaan, karyawan PT ASA mengatakan, kalau tidak mau ambil uang, mereka akan membawah polisi saat melakukan pemboran nanti. Katanya sebenarnya polisi akan segera jemput saya tapi polisi masih ada urusan jadi tertunda,” kata Samsu.
Lanjutnya, kata oknum karyawan tersebut bahwa lahan yang dia tempati bukan miliknya tapi milik Ci Lance. “perusahaan tidak tahu apa apa, Itu urusan kami dengan Ci Lance seharusnya pihak PT ASA kordinasi dulu dengan kami bukan main gusur sembarangan,” kata Samsu lagi.
Karena tidak sesuai harga, dan untuk mengantisipasi tanamannya agar tidak lagi terkena alat berat, dirinya melakukan pemagaran di lahannya itu. Namun pihak perusahaan sengaja membuka pagar tersebut.
Setelah Samsu menanyakan kepihak perusahaan terkait hal itu, oknum karyawan itu melayangkan kata-kata kasar melalui via telepon seluler.
“ngoni nda tahu apa-apa jadi ngoni jang sok tahu. Ini tanah negara kenapa mau dipagar, (Kalian tidak tahu apa-apa, ini tanahnya negara kenapa harus dipagar).” ungkap Samsu, menirukan ucapan oknum tersebut.
Sampai berita ini ditayangkan, Eksternal PT ASA Reginald Pontoh, saat dikonfirmasi melalui via telepon seluler tidak menjawab.
Peliput: Dicky Mamonto