TOTABUANEWS, SULUT – Gaji Aparatur Sipil Negara(ASN) di wilayah Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang notabene dibayarkan melalui Bank SulutGo (BSG) selaku Bank Daerah ternyata ada yang sudah tidak dibayarkan lagi melalui BSG.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) telah menarik dana sekira 40 Miliar untuk pembayaran gaji PNS Bolmong yang dipindahkan ke Bank BUMN.
Hal ini menarik simpatik dari Anggota DPRD Provinsi Sulut, Rocky Wowor, menurutnya dana yang ditarik akan menimbulkan resiko.
“Bank SulutGo kan bank-nya Daerah, kenapa malahan yang empunya saham menarik dana pembayaran gaji untuk dipindah ke bank lain,” ujar Sekertaris komisi II saat di wawancara.
Ditambahkannya bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulut yang lalu, Bank Sulut masih mengharapkan suntikan dana dari para pemegang saham.
“Memang keputusan adalah hak dari Pemimpin daerah sebagai pemegang saham, akan tetapi pada saat RUPS BSG, Bank masih membutuhkan suntikan dana sebesar 150 Miliar yang diharapkan disetor oleh pemegang saham,” tambah Wowor.
Politisi Muda PDI P ini berharap demikian karena Bank SulutGo adalah Bank-nya Sulut sesuai slogan “torang pe Bank”, agar para pemegang saham tidak menarik dana untuk membayar gaji ASN dan dipindahkan ke bank yang lain.
Sementara itu, Direktur Utama Bank SulutGo, Jefry Dendeng mengatakan bahwa penarikan dana tersebut tidak menimbulkan resiko.
“Memang benar Kabupaten Bolaang Mongondow telah menarik dana untuk gaji ASN sebesar 40 Miliar, jadi dana Bolmong yang tersisa 100 Miliar di BSG untuk dana operasional mereka dan saya rasa tidak ada masalah untuk kami,” pungkas Dendeng saat Rapat bersama Komisi II DPRD Sulut Jumat (6/04) di ruang rapat pada 12.00 Wita.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pihaknya telah mengambil tindakan-tindakan guna meminimalisir terjadinya resiko yang akan terjadi serta dalam waktu dekat akan meluncurkan produk-produk barunya seperti aplikasi di smartphone Android dan Kartu ATM yang bisa Debit.
David Rumondor