TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Pertanian dan Perikanan, sempat mengembangkan ikan Koi. Hal ini dikatakan oleh Kepala Bidanh Perikanan, Anto Mamonto kepada Totabuan.News, Selasa (10/07/2018).
“Sebenarnya untuk pemenuhan kebutuhan, khusus protein ikan, kita (Kotamobagu) sangat cukup. Bahkan, perikanan juga sempat membudidayakan ikan Koi, selain bisa sebagai ikan hias, ikan Koi juga bisa dimakan,” katanya.
Harga makanan yang mahal, dan hobi menjadi faktor kenapa jenis ini sulit dikembangkan.
“Tergantung, biasanya hanya yang hobi. Selain itu, harga makanannya juga mahal, Rp 27.000 perkilonya, juga masih dipesan dari luar. Sehingga orang-orang kurang minat. Yang di sini (kolam Dinas Perikanan) baru bertumbuh sedikit sudah di ambil, jadi memang tidak berkembang dengan baik,” ujarnya.
Saat ini, untuk perikanan di Kotamobagu, masih di dominasi ika Nila dan Lele.
“Nila dan ikan Mas, juga sistem bioflog ikan Lele di Motoboi Kecil, untuk wilayah paling besar budidaya ikan, berada di wilayah Kotamobagu Selatan, Kotamobagu Timur, Kotamobagu Barat dan Utara,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina