TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Terhitung sejak bulan Januari sampai Agustus, tahun 2018, laporan kasus Deman Berdarah Dangue (DBD) sudah ada 70 kasus. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, Devie Ch. Lala kepada sejumlah awak media, Senin (27/08/2018).
“Sampai saat ini, laporan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aides Aygepti ini, sudah ada 70 kasus. Meski demikian, tidak sumua bisa dilakukan penanganan berupa fogging,” katanya.
Menurutnya, dari hasil penelitian dan pantauan lapangan, hanya 22 kasus yang layak fogging.
“Iya, tidak semua serta merta. Apalagi fogging ini harus ada persyaratan yang dipenuhi. Karna, ini juga racun. Lagipula, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, dan bukan jentik. Jadi tidak bisa dijadikan, satu-satunya alternatif. Yang utama adalah, tetap menjaga kebersihan dengan tetap membudayakan menguras, Menutup, dan Mengubur (3M), barang-barang yang bisa jadi tempat sarang nyamuk,” singkatnya.
Sementara itu, Wahid Tampoi, warga Desa Poyowa Kecil, turut resah dengan masih tingginya kasus DBD, yang juga terjadi di desanya.
“Iya, waktu sholat jumat, Kepala Desa telah umumkan, ada 8 kasus DBD di sini, khususnya, di Dusun 8. Dan mengajak warga untuk melakukan bersih-bersih bersama, baik di halaman sekitar rumah. Pun, di Dusun 8 yang menjadi sumber kasus DBD di sini,” singkatnya.
Peliput: Neno Karlina