TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pelayanan Rumah Sakit Kinapit mengecewakan. Hal ini disebabkan sikap tenaga kesehatannya tak profesional. Pasien diare tidak ditangani serius bahkan cendrerung diabaikan. Seperti dialami pasien kamar nomor 2 VIP.
Pasien masih balita ini dirawat Kamis sore lalu. Pada penanganan pertama di UGD, pasien sudah memperlihatkan perkembangan positif. Lalu si pasien dirawat di ruangan.
Nah, di sinilah persoalan terjadi. Infus yang terpasang sejak dari UGD mengalami kemacetan. Beberapa kali upaya keluarga yang menjaga melaporkan hal tersebut.
Meski direspon oleh petugas jaga. Namun tidak ada solusi kongkrit. Infus yang macet tidak segera diganti. Padahal sudah sehari semalam sejak terpasang.
Kondisi pasien semakin lemah. Infus yang dikeluhkan tak kunjung diperbaiki secara total. Hampir 20 kali pasien mengalami mencrey. Nanti pada pagi harinya seorang perawat pria datang mengganti infus tersebut.
Yang membuat kecewa keluarga pasien, setiap melaporkan hal tersebut suster hanya menjawab hal yang sama. “Dorang salalu bilang nanti torang konsultasi ke dokter,” ujar keluarga pasien menirukan salah satu suster berhijab pink.
Pada pagi harinya mulai mendapat perhatian. Dokter jaga dan salah satu suster datang memeriksa pasien. “Dokter bilang, mencret pada anak-anak tidak bisa diobato seperti orang dewasa. Nah, disisi lain. Infusnya macet,” terang Ibu pasien dengan nada kecewa.
Pemilik RS Kinapit Dr Frans Palealu saat dikonfirmasi tersebut mengakui pihaknya selalu mengingatkan pelayanan selalu dijaga. “Terima kasih atas masukannya. Segera kami perbaiki,” ujar Palealu.
Tim totabuan News