TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Usai menggelar ibadah Taur Agung, umat Hindu Kotamobagu, akan menuju ke dataran Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, untuk turut serta menggelar pawai Ogoh-ogoh. Hal ini dikatakan, Ketua Badan Yasa Kerti, I Nyoman Sudarta, eksklusif kepada Totabuan.News, Rabu, (06/03/2019).
“Taur Agung ini, adalah ritual sehari sebelum “Nyipeng” atau Nyepi. Seharusnya, setelah ini, malamnya kita ada pawai Ogoh-ogoh. Tetapi, tidak dilaksanakan di sini (Kotamobagu), kita akan gabung dengan Dumoga,” jelasnya.
Menurutnya, Ogoh-ogoh adalah simbol kejahatan dalam diri manusia.
“Itu simbol-simbol jahat, yang kemudian harus dihilangkan dalam diri. Makanya, biasanya setelah pawai, patung Ogoh-ogoh akan dibakar. Dengan maksud, manusia harus bersih, sebelum melakukan ibadah Catur Brata, pada saat Nyepi nanti,” terangnya.
Dirinya menambahkan, tidak digelarnya pawai Ogoh-ogoh di Kotamobagu, tidak mengurangi keabsahan dan khusuknya, umat dalam merayakan Nyepi.
“Ya kan sama saja. Kita akan sama-sama menggelarnya di sana (Dumoga), sebagai pusat, di mana tempat umat Hindu terbesar di BMR tinggal,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina