BITUNG – Dari beberapa fakta lapangan dapat ditangkap, sebenarnya telah memberi gambaran TMMD sampai saat ini masih memberikan nilai manfaat, niat baik dari awal ini tentu bagi TNI ini bisa menjadi wadah positif untuk membangun citra positif dan sekaligus komitmen TNI sebagai bentuk pengimplementasian Delapan Wajib TNI.
Disisi rakyat atau warga, yang paling kasat mata adalah mengangkat keterpurukan warga untuk segera bangkit dan maju, karena persoalan minimnya sarana dan prasarana terkadang itu menjadi sebab kemajuan menjadi lamban, tetapi dengan adanya TMMD yang lebih dikonsentrasikan pada pengerjaan-pengerjaan yang menyentuh kepentingan warga, seperti jalan dengan perlahan kemajuan itu bisa dirasakan, transportasi semakin mudah, aksespun semakin terbuka.
Sisi yang lain konsep pertahanan rakyat semesta, dimana TNI sebagai komponen inti dan rakyat sebagai komponen pendukung akan semakin mudah untuk dilakukan, karena telah terbangunnya suasana interaksi yang positif antara TNI dan rakyat.
Tugas pokok TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI tidak akan terbantu kalau tidak ada kebersamaan dan kesatupaduan. Semoga saja semangat kemanunggalan TNI rakyat ini terus terjaga.
Sebuah berita menarik, mungkin perlu untuk diulas, tak jarang prajurit selama TMMD berlangsung ternyata malah mendapatkan berkah dengan menemukan tambatan hatinya dan sampai akhirnya mempersunting gadis desa tersebut.
Artinya kalau ini bisa juga dilihat sebagai indikator, maka proses sosial komunikasi TNI dan rakyat secara alami berjalan dengan baik, mustahil kalau tidak terbangun suasana yang baik beberapa prajurit, pada akhirnya menemukan jodoh di lokasi TMMD, dampak lainnya tentu hubungan tidak terhenti seiring dengan berakhirnya TMMD di wilayah tersebut, buktinya ada prajurit yang mesti harus melawat kesana